Bendera Celi semakin berkibar, renyahnya uang dari survey politik terutama
dengan banyaknya berlangsung Pilkada menggoda Celi. Maka kemudian bersama
kawan-kawannya Celi mendirikan Fuck Indonesia, eh salah, maksudnya Fox
Indonesia pada Februari 2008. Kebetulan adiknya, Choel baru saja
menyelesaikan MBA di Amerika dan kemudian ditunjuk menjadi CEO FUCK, eh
salah lagi, FOX Indonesia. Sebagai konsultan politik mereka terlibat dalam
beberapa pilkada seperti memenangkan Alex Noerdin dalam pilkada Sumsel. Lalu
klien besar, Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir yang ingin FOX melakukan
pencitraan dirinya sebagai tokoh nasional. Lebih kurang 50 Milyar Rupiah
dana dibayarkan Soetrisno Bachir untuk pencitraan diri menuju kursi presiden
RI. Hasilnya, duit itu malah digunakan Celi juga untuk pencitraan dirinya
menuju kursi RI 1 lewat RM'09. Celi benar-benar tergila-gila dengan Barack
Obama. Dengan duit Soetrisno Bachir dia ingin menjadi pemimpin muda. Inilah
kelicikan Mafiaceli, memperlakukan klien dengan tidak professional. Akhirnya
kontrak keduanya putus. Celi benar-benar keterlaluan ngerjain Soetrisno
Bachir.
Kiprah FOX semakin menjadi-jadi. Mereka bisa menggiring opini public lewat
survey politik. Celi dan Choel tidak perlu melakukan sendiri. Mereka punya
Saiful Mudjani yang sangat berhutang budi pada Celi --bukan Saiful Mustofa lho--. Tugas Saiful jelas,
sedapat mungkin menyiapkan survey yang bisa menggiring opini public. Pada
saat saiful balik dari Ohio juga, dia nyaris tidak punya pekerjaan tetap
yang bisa menghasilkan uang. Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra juga tidak menyambut
kembalinya dengan antusias. Celi lah yang menyelamatkan hidup Saiful Mudjani dan
menyediakan tempat tinggal di apartemen Rasuna untuk Saiful Mudjani. Karena hutang
budi, Saiful Mudjani melakukan apapun yang diminta oleh Celi. Tugas Saiful Mudjani jelas,
sedapat mungkin menyiapkan survey yang bisa menggiring opini public. Untuk
survey politik, LSI pimpinan Saiful Mudjani-lah yang melakukan untuk FOX. Hasilnya
dibawa ke FOX untuk diumumkan. Sebelumnya Choel sudah mengamankan wartawan
dengan amplop. Maka wartawan yang biasa menyambangi FOX mengorganisir diri
menjadi PPK alias Pekerja Pers Komersial. Itu sebabnya, FOX begitu mudah
mendominasi berita politik di Indonesia.
Pemilu 2009 merupakan momentum penting bagi FOX Indonesia. Mereka
mendapatkan dana dari asing untuk melakukan quick count di beberapa stasiun
televisi. Agar tidak kentara mendominasi, FOX membagi proyek ini kepada
Cirus dan LSI untuk juga melakukan quick count dengan stasiun televise
berbeda. Ingat, semua dana berasal dari FOX. Semua laporan LSI dan Cirus
selalu dan harus masuk ke FOX Indonesia. Momentum lainnya, FOX mendapatkan
klien besar, Partai Demokrat berikut Capres SBY. Khusus untuk Ibas, putera
SBY yang maju sebagai calon anggota DPR, FOX menerima bayaran 7 Milyar untuk
melakukan semua metode kampanye untuk Ibas. Sedangkan 3 milyar lainnya
diberikan kepada Charta Politika pimpinan Bima Arya. (bayangkan 10 Milyar
untuk Ibas, padahal kekayaan bapaknya Cuma 7 Milyar, bagaimana bisa?).
hasilnya, kali ini Fox Berjaya, Partai Demokrat menang. Fox kemudian
menerima kontrak setidaknya 450 M untuk menangani pencitraan SBY. Disinilah
Mafiaceli kembali terjadi, dengan liciknya Celi menjadikan kampanye presiden
SBY sebagai ajang untuk meng-copy paste kampanye Obama yang gagal dia
lakukan pada saat RM09 kandas di tengah jalan. Sebagaimana kita saksikan,
semua kampanye SBY serba Obama wanna be…..tentu saja bukan SBY tetapi Celi
yang wanna be Obama. Tapi tidak kesampaian.
Mafiaceli masih menggurita. Trio bersaudara menguasai istana. Anto lebih
berkuasa dibandingkan menteri. Celi lebih berkuasa dibandingkan petinggi
partai demokrat. Dan Choel tentu saja menguasai media dengan lembaga-lembaga surveynya dan
wartawan-wartawan PPK. Saat ini mereka tengah sibuk-sibuknya mempermak
cawapres Boediono. Demi ambisi, semua cara dilakukan Celi. Dia bahkan
sempat-sempatnya Shalat jumat dengan mengundang wartawan. Celi Sholat Jumat?
Masa siihh….?
Mafiaceli mendapatkan tempat untuk dipraktekkan secara tepat.
17 Jun 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar