Pada tgl 15 Ramadlan 1428 H (pertengahan Ramadlan 2008) tahun lalu aku menerima surat resmi berlogo King Saud University yang berdomosili di Riyadh Saudi Arabia, isinya aku diterima kuliah di kampus tersebut di Program Diploma Tinggi setara post graduate programe, didalam surat aku harus berangkat tgl 11 Syawal 1428 H karena pada hari itu perkuliahan perdana dimulai.
Setelah membaca surat pengumuman itu aku berdo`a "Alhamdulillah Ya Allah…Aku sangat bersyukur sekali bisa diterima di kampus paling top kampus paling bergengsi di Timur Tengah, padahal masih banyak pemuda di Negeri ini yang ingin kuliah di luar negeri terutama di Timur Tengah ternyata KAU Berkenan diantaranya memilih aku Ya Allah, memberiku kesempatan bisa berguru di bumi para Nabi, memberiku kesempatan untuk bertemu Engkau di rumahMU di Baitullah …terima kasih Ya Robb…" gumamku terus dalam hati meski dari luar aku tidak nampak ekspresif artinya tidak terlalu kutampakkan kegembiraan berlebihan karena memang yang kuterima waktu itu hanya selembar surat pengumuman doang yang belum jelas benar titik terangnya.
Satu minggu setelah lebaran segera aku pergi ke Kedutaan Besar Saudi Arabia (KBSA) di Jakarta untuk mengurus semua perlengkapan yang berkaitan dengan keberangkatanku, ternyata sesampai di KBSA visa dan tiket pesawat yang dikirim dari King Saud University Riyadh belum nyampek di KBSA, akhirnya aku berusaha menghubungi kawan-kawanku yang kuliah di kampus tersebut untuk membantu mengcopy file nomor visa dan nomor tiket penerbangan di bagian kemahasiswaan (bagian khusus mahasiswa luar negeri) King Saud University. Alhamdulillah nomor visa dan nomor tiket penerbangan segera dikirim lewat email, akhirnya tiga minggu kemudian aku bisa berangkat dengan lancar dan selamat. Itu termasuk salah satu suka duka dalam proses keberangkatan ke Negeri Unta.
Sesampai di Bandara King Kholid Riyadh aku di jemput beberapa kawan mahasiswa Indonesia yang sudah lebih dulu kuliah disini, aku diperkenalkan dengan semua mahasiswa Indonesia yang kuliah di kampus itu dan akupun segera adaptasi dengan lingkungan baruku. Ada dua kegiatan penting yang aku lakukan selama 3 pekan di Negara kaya minyak Saudi Arabia, yaitu penyambutan dan pelepasan. Penyambutan untuk mahasiswa baru sebanyak 28 orang (8 mahasiswa reguler dan 20 researcher/peneliti) oleh Duta Besar RI untuk Kerajaan Saudi Arabia dan Kesultanan Oman Dr. Salim Segaf Al-Jufrie, MA dan pelepasan Drs. Juhdi Syarif, M.Hum sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Adikbud) RI untuk Kerajaan Saudi Arabia dan Kesultanan Oman pada hari Kamis 27 Nopember 2008.
Kegiatan penyambutan mahasiswa baru secara resmi diadakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) pada hari Jum'at 14 Nopember 2008 di gedung Sekolah Indonesia Riyadh (SIR), diikuti seluruh mahasiswa Indonesia yang ada di Riyadh berjumlah 66 mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Riyadh, sedangkan kegiatan pelepasan dengan Atase Pendidikan RI diadakan diruang pertemuan apartemen Jami'ah al-Imam bin Saud Riyadh, yang diawali sholat dluhur berjamaah, makan bersama dengan menu masakan khas Indonesia ---yang jarang dijumpai di kampus oleh mahasiswa kita, cafetaria di kampus hanya menyediakan masakan khas Arab--- acara semacam ini selalu ditunggu para mahasiswa, setelah itu acara inti pisah kenang dan foto bersama antara Bapak Drs. Juhdi Syarif, M.Hum Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI dengan Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) di Riyadh, kebetulan ketua dan sekretaris PPMI Riyadh yaitu Abd. Wahid Ali Wafa dan M. Mubasysyir Munir pernah tercatat sebagai mahasiswa UIN Malang satu almamater dengan aku.
Jumlah mahasiswa Indonesia yang kuliah di Riyadh ada 66 orang, 3 orang kuliah di Imam University dan 63 orang berada di King Saud University. Untuk di King Saud University 17 orang mahasiswa reguler -termasuk penulis dan Miftahul Huda dari Malang- dan sisanya 46 orang researcher (peneliti) untuk ilmu sain dan teknologi.
Untuk masuk ke Imam University dan King Saud University (KSU) ini ada dua model pengajuan beasiswa, Model pertama adalah seperti aku dengan visa studi, dengan beberapa syarat : ijazah SLTA untuk progam Lughoh wa Tsaqofah dan ijazah S1/S2 untuk Progam Diploma Tinggi, ada transkip nilai , surat keterangan kelakuan baik dari kampus, surat dokter, rekomendasi dari Instantsi setempat, surat pengabdian dari lembaga, semuanya diterjemahkan kedalam bahasa arab terus dikirim ke KSU lewat email; dsa@ksu.edu.sa atau dikirim langsung ke KBRI di Riyadh, atau dititipkan langsung lewat teman-teman yang pulang ke Indonesia pada liburan musim panas , setelah itu ada tes ujian. Model yang kedua adalah untuk peneliti dengan visa researcher dengan syarat minimal ijazah s1 saintek, transkip nilai, surat keterangan kelakuan baik dari kampus, surat dokter, ktp diterjemahkan ke bahasa inggris atau bahasa arab, menguasai bahasa inggris dengan baik min tofel 500, terus dikirim lewat email ke dosen yang ada di King Saud University sebagai sponsornya, jadi yang bersangkutan harus berkomunikasi dulu lewat email dengan dosen tersebut, kalau berminat biasanya dosen itu yang merekomendasikan ke kampus untuk dipanggil. Sementara para peneliti Indonesia mayoritas mereka dapat info beasiswa dengan model yg kedua ini lewat email; faculty@ksu.edu.sa . Visa mereka adalah pekerja peneliti dengan gaji sekitar 2000 real dan bisa kuliah s2 gratis, bagi lulusan s1 saintek yang berminat sebagi peneliti meskipun tidak bisa bahasa arab gak apa-apa karena komunikasinya dengan bahasa inggris, . Demikian info sementara dari aku di King Saud University Riyadh ....Wassalam
4 Jun 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
bisakah anda membantu saya
BalasHapusuntuk mencarikan info tentang beasiswa
saya alumni sebuah pondok
alhamdulillah saya mendapat predikat mumtaz
saya berkeinginan untuk meneruskan study saya dengan bantuan beasiswa
Allah membantu hambanya saat hamba itu membantu hamba yang lain
restu683@yahoo.co.id
al ijabah muntazhoroh
saya siswa sma, ingin mencari beasiswa. Mohon bantuannya. Muhammad Rifqi Basalamah
BalasHapusooo_githu@yahoo.co.id
saya alumni pondok pesantren. sebelumnya saya juga menyelesaikan studi SMA di SMAN 1 Pecangaan di jepara.
BalasHapussaya ingin sekali melanjutkan s1 ke timur tengah, seperti yaman, syria, atau Afrika.
bisakah ustadz memberikan keterangan!
mungkin untuk beasiswa saya sudah telat. tak apalah jika studi dengan biaya sendiri.
mohon beri saran, prosedur yang perlu saya lakukan, dan mohon dikirim ke email saya: rumail_assegaf@yahoo.com
syukran jazeela.
ass,
BalasHapuspak saya tertarik dengan cerita bapak, dikarenakan bapak sudah berpengalaman tinggal di saudi, saya minta bantuan tentang informasi alat komunikasi di saudi, dikarenakan orang tua saya berangkat ke saudi bulan depan untuk ibadah haji. trimakasih sebelumnya. email saya aa_ladika@yahoo.co.id
wass.
assalamualaikum,
BalasHapuskalau kuliah dengan biaya sendiri butuh biaya berapa ya? biaya kuliah sama biaya hidup. Adakah part itme job disana? syukron