22 Nov 2009

Kisah si Miskin berkorban...

Kisah ini merupakan kisah inspiratif yang terjadi di sekitar kita, perlu saya tulis kisah2 seperti ini agar hati kita tidak mengeras sekeras batu. Sehingga KORUPSI menjadi biasa kalau hatinya sudah mati.

Ini kisah tentang Yu Timah. Siapakah dia? Yu Timah adalah orang miskin yang hidup dipinggiran desa, menjadi miskin seperti yu Timah bukan suatu pilihan, tapi nasib yang menentukan ia miskin. Dia salah seorang penerima program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang kini sudah berakhir. Yu Timah adalah penerima BLT yang sebenarnya. karena rumahnya berlantai tanah, berdinding anyaman bambu, tak punya sumur sendiri, tak punya perabotan, tak layak huni. Layak tidak disebut rumah tapi "gubug".

Bahkan status tanah yang di tempati gubuk yu Timah adalah bukan milik
sendiri. Usia yu Timah sekitar lima puluhan, berbadan kurus dan tidak
menikah. Dia hidup bersama emaknya. Dulu ketika remaja Yu Timah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta. Namun, seiring usianya yang terus meningkat, tenaga yu Timah tidak laku di pasaran pembantu rumah tangga, apalagi pembantu di kota besar yang butuh energi ekstra.

Dia kembali ke kampung. Para tetangga bergotong royong membuatkan
gubuk buat yu Timah bersama emaknya yang sudah sangat renta. Gubuk itu
didirikan di atas tanah tetangga yang bersedia menampung anak dan emak
yang sangat miskin itu. Meski hidupnya sangat miskin, yu Timah ingin
mandiri. Maka ia berjualan nasi bungkus. Pembeli tetapnya adalah para
santri yang sedang mondok di pesantren kampung kami.

Tentu hasilnya tak seberapa. Tapi yu Timah bisa bertahan. Dan nyatanya dia bisa hidup bertahun-tahun, malah yu Timah masih sempat menabung. Inilah hebatnya orang semiskin seperti yu Timah itu masih bisa menabung di bank perkreditan rakyat syariah di dekat kampungnya itu. Tapi Yu Timah tidak pernah mau datang ke kantor. Katanya, malu sebab dia orang miskin dan buta huruf, dia menabung Rp 5.000 atau Rp 10 ribu setiap bulan.

Namun setelah menjadi penerima BLT yu Timah bisa setor tabungan hingga Rp 250 ribu, saldo terakhir yu Timah adalah Rp 650 ribu. Yu Timah biasa
duduk menjauh bila berhadapan dengan orang. Malah maunya bersimpuh di
lantai, namun dicegah oleh salah seorang pengurus bank syari`ah. "Pak, saya mau mengambil tabungan," kata yu Timah dengan suaranya yang kecil. "O, tentu bisa. Tapi ini hari Sabtu dan sudah sore. Bank kita sudah tutup, bagaimana bila Senin aja?" pinta petugas itu "ya senin juga tidak apa-apa. Saya tidak buru-buru." Jawab yu Timah. "Mau ambil berapa?" tanya petugas ."Enam ratus ribu, Pak." "Kok banyak sekali. Untuk apa yu?" Yu Timah tidak segera menjawab. Menunduk, sambil tersenyum malu-malu. "Saya mau beli kambing kurban pak. Kalau enam ratus ribu saya tambahi dengan uang saya yang di tangan, cukup untuk beli satu kambing." Kata yu Timah. Petugas bank itu tersontak kaget, dia termangut-manggut lama dia sangat terkesan oleh ketulusan yu Timah yang berkeinginan membeli kambing kurban. "Iya, yu. Senin besok uang yu Timah akan diberikan sebesar enam ratus ribu. Tapi yu Timah sebenarnya tidak wajib berkurban. Yu Timah bahkan wajib menerima kurban dari saudara-saudara kita yang lebih berada. Jadi, apakah niat Yu Timah benar-benar sudah bulat hendak membeli kambing kurban?" kata petugas itu. "Iya Pak. Saya sudah bulat. Saya benar-benar ingin berkurban. Selama ini memang saya hanya jadi penerima, namun sekarang saya ingin jadi pemberi daging kurban." Jawab yu Timah, "Baik, yu. Besok
uangnya akan saya ambilkan di bank". Lalu wajah yu Timah sumringah, senyumnya ceria matanya berbinar, lalu minta undur diri dengan langkah-langkah panjang Yu Timah pulang. Setelah Yu Timah pergi, petugas bank syariah yang masih tetangganya itu termangu sendiri.

Kapankah yu Timah mendengar, mengerti, menghayati, lalu
menginternalisasi ajaran kurban yang ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi
Ibrahim? Mengapa orang yang sangat awam itu bisa punya keikhlasan
demikian tinggi sehingga rela mengurbankan hampir seluruh hartanya?
Pertanyaan ini muncul karena umumnya ibadah haji yang biayanya mahal itu tidak mengubah watak orangnya. Berkali-kali pergi ke Mekkah tapi tetap saja wataknya masih mendongak ke atas tidak pernah punya rasa tawadlu` rendah diri, selalu merasa kurang kurang dan kurang. Orang seperti itu perlu menginap digubug yu Timah minimal 1 bulan agar belajar banyak kepada yu Timah tentang hidup dan kehidupan, dia sosok orang miskin, tapi uangnya tidak dibelikan makanan, televisi, atau pakaian yang bagus, uangnya malah dibelikan kambing kurban. Yu Timah bisa dibilang setahun sekali makan daging, tapi kali ini ia akan memberi makanan berbau surga pada banyak orang.

Mudah-mudahan muncul banyak yu Timah yu Timah baru yang mempunyai kesadaran keagamaan tinggi meski secara ekonomi ia miskin, namun sebenarnya secara hakiki ia adalah manusia yang kaya raya, karena di abad modern ini secara kasat mata kelihatan kaya raya malah sejatinya ia adalah orang yang paling miskin karena hatinya terpenjara dengan harta dunia yang menyilaukan…SELAMAT YU TIMAH semoga sampeyan mabrur tanpa naik haji...

21 Nov 2009

Oh.. Setan, Siapakah Engkau…?

Setan berasal dari kata bahasa Arab "syaithon" artinya jauh, sedangkan iblis berasal dari kata Arab ablasa artinya dihukum, diam dan menyesal. Para ahli ada yang menyebutkan iblis adalah nenek moyangnya jin dan setan, ia diciptakan dari api jauh sebelum Adam diciptakan dan kerjanya untuk merangsang keinginan nafsu rendah manusia agar terjerumus dalam kesesatan. Iblis dan setan adalah mahluq Allah berdimensi empat yang tidak bisa ditangkap oleh indera biasa manusia, ia hanya bisa dilihat oleh orang sholeh dan orang yang ma`rifat Billah, ia diantara mahluq yang diberi umur panjang oleh Allah SWT selain Jin dan Malaikat, hari kiamat tiba baru ia akan mati.

Setan merupakan istilah yang dikenal disemua agama, semuanya menggambarkan symbol kemungkaran, kegelapan dan kejahatan, mahluq jahat yang menjerumuskan dalam kejahatan. Gangguang teramat besar dan terberat yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari adalah gangguan setan. Allah SWT berulangkali mengingatkan manusia akan bahaya setan ini. Allah berfirman, "sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (al-Fathir:6). Rasulullah pernah bersabda,"setan adalah serigala bagi manusia".

Setan dan iblis mula-mula adalah mahluq penghuni surga bersama malaikat sebelum Adam diciptakan. Ketika Adam diciptakan sebagai "khalifatullah fil ardl" penguasa di bumi Allah SWT menyuruh penduduk surga itu untuk bersujud kepada Adam, malaikat bersujud didepan adam, setan dan iblis menolak untuk bersujud didepan Adam karena mereka lebih baik daripada Adam, setan dan iblis diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah liat. Melihat kesombongan setan dan iblis seperti itu lalu Allah SWT mengusirnya dari surga, kemudian iblispun memohon kepada Allah untuk diberi umur panjang sampai hari kiamat agar bisa menggoda, merayu dan menghipnotis manusia untuk berbuat maksiat.

Sebagai manusia biasa yang tak akan luput dari salah dan dosa, kita harus selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghindari dan menjauhi segala ajakan dan godaan setan yang tidak pernah putus asa untuk menjerumuskan kita ke api neraka, tentu harus diimbangi dengan berdoa, melakukan riyadlah dan kegiatan olah spiritual yang intens dan istiqomah karena setan yang kita hadapi tidak hanya setan ansih tapi juga setan yang berbentuk manusia, karena Rasulullah pernah bersabda ketika berdialoq dengan Abu Dzar agar Abu Dzar memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan-kehajahatan setan yang berasal dari jin dan manusia. Hal ini dapat kita rasakan bahwa orang disekeliling kita tidak semua baik bahkan banyak orang disekeliling kita yang menjelma menjadi setan-setan baru yang persis digambarkan Rasulullah, sering kita menyaksikan hanya ingin mencari jabatan sesaat ia rela menjadi setan dengan membunuh karakter sesorang, menfitnah sesama teman, sikut-sikutan, menjadi penjilat penguasa, bisik sana bisik sini, hantam sana hantam sini, dst… hal ini merupakan tontotan biasa di dalam birokrasi kita, baik birokrasi pemerintahan pusat maupun birokrasi pemerintahan paling bawah ditingkat desa sekalipun, bahkan di birokrasi kampus --yang notabene dihuni oleh orang berpendidikan tinggi-- juga sama dengan yang lainnya bahkan terkadang lebih kejam, karena setan tidak mengerti pendidikan tinggi, tidak mengenal Prof. Dr.yang ditakuti setan hanyalah orang sabar dan ikhlas. Pada hari inipun kita belum selesai diberi suguhan tontonan antar Kepolisian dan Kejaksaan Agung bekerjasama untuk menghancurkan KPK yang getol menyuarakan kebenaran dengan program tunggalnya yaitu pemberantas korupsi, mereka saling tipu menipu, telikung menelikung, saling hasut menghasut, dst… tontonan yang memuakan tidak mendidik rakyat, mereka menggambarkan pemimpin yang jauh dari Allah SWT, jauh dari norma-norma agama. Apa akibat jika pemimpin seperti itu? Kerjaannya hanya membohongi rakyat belaka, kita tahu berbohong ke satu orang saja dosanya sudah besar apalagi membohong rakyat Indonesia yang berjumlah kurang lebih 250 juta jiwa, silakan ditanggung sendiri. Na`udzubillaah……

Sudah saatnya reformasi total di birokrasi pemerintahan kita, yang tua-tua penuh kepalsuan sudah waktunya mundur diganti yang muda-muda tapi bersih, termasuk Presiden kita yang selalu gamang dalam bertindak, tidak tegas –dipermukaan seperti tegas—ternyata sama sekali tidak tegas, korupsi tetap saja merajarela dimana-mana. Pertanyaan, kemana saja selama 5 tahun lalu anda menjadi Presiden? apa yang anda lakukan khususnya untuk penegakan hukum dan pemberantasan korupsi?...menyesal kita memilih anda….

Wahai para Pemimpin di Negeri ini, takutlah kepada Allah SWT, sadarlah…rakyatmu banyak yang sengsara, jangan menindas rakyat demi menumpuk harta dunia sesaat, kalian terlalu jauh dari hati rakyatmu, berhentilah jadi SETAN dunia….

17 Nov 2009

Entrepreneurship; Solusi Mengentaskan Kemiskinan

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato resminya dipembukaan National Summit 2009 beberapa waktu yang lalu menjelaskan tentang pentingnya entrepreneurship, salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia dan memberi peluang kerja bagi 35 juta jiwa lebih penduduk kita yang menganggur.

Dalam program 100 hari pemerintah akan segera membuka Entrepreneurship Centre di 300 kampus se-Indonesia dengan menggelontor anggaran sekitar 70 trilyun rupiah untuk seluruh masyarakat Indonesia yang tertarik entrepreneur. Ini bukti keseriusan pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan, program ini sangat urgen mengingat Negara Indonesia memiliki sumber daya alam sangat melimpah ruah tapi masyarakatnya mayoritas hidup dalam kemiskinan, ibarat anak ayam mati dilumbung padi. Jika dana 10 trilyun saja dicairkan kepada masyarakat untuk membantu program entrepreneurs, maka itu sama dengan memberi kail kepada masyarakat. Tujuan pemerintah dengan menggelontor dana sefantastis itu adalah untuk pemberdayaan masyarakat melalui program entrepreneurship agar sumber daya alam yang melimpah ruah ini segera tergarap secara maksimal dengan pengalaman dan sentuhan para entrepreneurs. Afgan misalnya, seorang mahasiswa S3 Universitas Gajah Mada (UGM) dalam penelitiannya menemukan manfaat biogas yang diolah dari bahan baku limbah tandan sawit. Olahan tandan sawit itu dicampur dengan kotoran sapi, teknik ini bisa digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti dipergunakan memasak pengganti minyak tanah dan gas elpiji juga bisa digunakan lampu penerang sebagai pengganti PLN yang semakin mahal dll, agar bisa menjadi ladang bisnis yang menggiurkan, teknik itu harus mendapatkan sentuhan entrepreneurs. Ada juga Nur Annisa Rahmawati yang sukses menjadi pengusaha busana muslim di Jogyakarta. Setelah ia mengikuti pelatihan entrepreneurs di kampus UGM dua tahun lalu ia membuka butik untuk membantu ibu-ibu korban gempa di Kota Gede Jogyakarta, bermula dari dua karyawan tetangganya, usahanya terus berkembang pesat. Kini, jumlah karyawan Annisa sudah delapan orang dengan menambah galeri koleksi jilbab plus busana muslim pria, seluruh produk dikerjakan manual tetapi tidak produksi massal agar eksklusifitas busana tetap terjamin, setidaknya ia kini didaulat menjadi pelatih entrepreneurship diberbagai daerah, masih banyak lagi temuan serupa yang bisa dijadikan lahan pekerjaan dengan sentuhan entrepreneurs terlebih dahulu agar layak jual.

Ir. Ciputra Begawan property Indonesia berusia 78 tahun yang mula-mula mempunyai ide cemerlang membuka pelatihan entrepreneurs di berbagai perguruan tinggi dan pemda tingkat I & II, sukses mengadakan Training of Trainer (TOT) bagi dosen dan mahasiswa, Ciputra membuka kesempatan bagi masyarakat umum dengan program pelatihan TOT for Entrepreneurship Educators (TOT-EE). Semangat besar pak Ci dalam mendukung program entrepreneurs di Indonesia dan membantu mempercepat pengentasan kemiskinan itu dibuktikan dengan memberi dana pinjaman tanpa anggunan sebesar 10 milyar. Dana itu bergulir sebagai modal usaha diberikan kepada mayarakat, mahasiswa dan siapa saja yang menjadi pengusaha, namun tentu calon penerimanya harus memenuhi syarat dan lolos seleksi. Cara ini memudahkan masyarakat mendapatkan modal awal, utamanya mahasiswa yang sering kesulitan modal ketika memulai sebuah usaha setelah lulus dari perguruan tinggi, sebab sebagai pemula mahasiswa tidak memiliki jaminan usaha yang bisa dijaminkan di bank sebagai anggunan, hal seperti ini yang sempat penulis alami setelah lulus dari perguruan tinggi. Dengan program ini diharapkan mahasiswa mampu menciptakan lapangan kerja bukannya setelah lulus sibuk mencari lowongan kerja, termasuk menyerbu kesempatan menjadi CPNS, seola-olahh sulit hidup layak tanpa menjadi PNS, estimasi ini akan lenyap dengan sendirinya ketika kita mengikuti pelatihan entrepreneurs yang ada. Siapa berani coba…? Good Luck For You All

16 Nov 2009

Poligamisasi Kampus

Pada hari Rabu 9 Nopember 2009 lalu, seluruh civitas akademika kampus UIN Maliki Malang menyambut kehadiran rombongan Bapak Mentri Agama Drs. H. Surya Darma Ali, M.Si dalam rangka peresmian masjid "Ulul al-Bab" ma`had putri Sunan Ampel al-Ali.

Dalam peresmian masjid tersebut juga dihadiri Atase Agama (mulhaq diniy) Kerajaan Saudi Arabia di Jakarta Syeh Ibrahim Nuhaimsyi, 1 Guru Besar Sudan dan 4 Doktor Sudan yang diperbantukan di UIN Maliki Malang yaitu Prof. Dr. Moh. Syaikhun, Dr. Faisal Mahmud Adam, Dr. Bakree Muhammad Bukheet, Dr. Moh. Ali Abdul Halim, Dr. Moh. Ali Kamil serta pejabat daerah tingkat I provinsi Jawa Timur dan pejabat daerah tingkat II Malang. Yang menarik rombongan Bapak Mentri Agama disambut sangat meriah sepanjang perjalanan dari rektorat ke tempat acara depan masjid ulul albab oleh mahasiswa program khusus pengembangan bahasa Arab (PKPBA) yang berjumlah sekitar 2500 mahasiswa dengan memakai seragam jas almamater, sepanjang perjalanan terdengar sholawat yang menggema bersahutan mengiringi rombongan tersebut, sungguh ini merupakan pemandangan langka disebuah perguruan tinggi, karena seperti itu lazimnya terjadi di pesantren bukan di perguruan tinggi. Inilah kelebihan kampus UIN Maliki Malang dibanding yang lainnya karena ditopang oleh Ma`had dan program-program lain yang bernuansa spiritual untuk penguatan keimanan mahasiswa.

Rektor UIN Maliki Malang dalam sambutannya menjelaskan tentang kampus UIN Maliki Malang yang mengalami empat kali perubahan, semula bernama IAIN Sunan Ampel Malang Fakultas Tarbiyah cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya kemudian pada tahun 1997 berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) pada tahun 2001 berubah menjadi Universitas Islam Indonesia Sudan (UIIS) diresmikan langsung oleh Wakil Presiden RI Dr. Hamza Haz dan Wakil Presiden Republik Sudan merupakan implementasi hasil kerjasama antara Pemerintah RI dan Pemerintah Sudan, hal ini tidak berlangsung lama karena ada peraturan pemerintah yang menyebutkan bahwa Perguruan Tinggi Negeri tidak boleh menggunakan dua nama negara, akhirnya pada tahun 2004 berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang bersama-sama dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lainnya yang berjumlah 6 PTN diseluruh Indonesia yaitu; UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Jogyakarta, UIN Sunan Gunung Jati Bandung, UIN Riau dan UIN Alauddin Makasar Sulawesi Selatan, juga sempat pada tahun 2008 lalu kampus UIN Maliki Malang terukir namanya di MURI sebagai kampus terbanyak berganti nama dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun. Pada 29 Januari 2009 UIN Malang ditambah namanya belakangnya dengan Maulana Malik Ibrahim oleh Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sewaktu meresmikan gedung perkuliahan UIN Malang yang menghabiskan dana sekitar 360 milyar, yang kemudian belakangan nama Maulana Malik Ibrahim telah disepakati dengan singkatan "Maliki". Terinspirasi nama Maulana Malik Ibrahim karena beliau adalah salah satu Wali Songo penyebar Islam di tanah Jawa yang datang pertama kali.

Syeh Ibrahim Nuhaimsyi Atase Agama (mulhaq diniy) Kerajaan Saudi Arabia untuk Indonesia di Jakarta sangat kagum dengan perkembangan kampus UIN Maliki Malang yang begitu cepat dan fantastik, beliau mengatakan pada tahun 2002 pernah berkunjung ke UIN Malang yang hanya masih memiliki dua gedung perkuliahan lantai tiga yang memanjang, pada tahun 2009 sekarang ini gedung perkuliahannya bertambah banyak, mewah dan megah karena setiap ruang kelas telah dipenuhi dengan falilitas komputer dan LCD pembelajaran. Ini terjadi bukan sulap bukan sihir akan tetapi karena semangat Rektor bersama seluruh civitas akademikanya yang menjadikan kampus ini sebagi istri kedua setelah istri pertama yang dirumah, mereka telah melakukan "poligamisasi" di kampus ini. Beliau juga mengatakan bahwa masjid ulul albab yang diresmikan hari ini merupakan sumbangan Kerajaan Saudi Arabia yang 8 di negara Indonesia. Pembangunan masjid ulul albab diperkirakan telah menghabiskan anggaran sekitar 2 milyar yang merupakan sumbangan Kerajaan Saudi Arabia untuk kampus UIN Maliki Malang.

Sedangkan Bapak Mentri Agama Surya Dharma Ali sangat kagum dengan perkembangan dan situasi kondisi pembelajaran di kampus UIN Maliki Malang yang sangat hidup dan bernuansa Islami, mahasiswanya berpakain rapi dan sopan, mahsiswinya berjilbab, karena menurut beliau banyak kampus Islam sekarang ini yang sudah cenderung ke sekuler, baik system pembelajaran maupun kondisi mahasiswanya secara fisik ataupun pemikiran. Oleh karena itu Bapak Mentri Agama bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Bapak Saifullah Yusuf Cholil merencanakan kampus UIN Maliki Malang sebagai kampus percontohan dan pionernya kampus-kampus Islam lainnya di Indonesia. Mabruuk ….

14 Nov 2009

Memburu Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Bismillahirrahmanirrahim..
Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari rahimahullah,dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Tidak ada hari di mana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah." Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?". Beliau menjawab, "Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apa pun."
Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid."

Amalan yang sangat dianjurkan:
1. Melaksanakan ibadah haji dan umrah. Ibadah ini adalah yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain; sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Syurga."

2. Berpuasa selama hari-hari tersebut, atau pada sebahagiannya terutama pada hari Tarwiyah dan Arafah. Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadits qudsi, artinya: Allah subhanahu wata'ala berfirman, "Puasa itu adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata kerana Aku."
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah, melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun." [Hadith Muttafaq 'Alaih].
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Berpuasa pada hari Arafah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya."

3. Takbir dan dzikir pada hari-hari tersebut. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala, "... dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan..." [Surah Al-Hajj : 28] Para ahli tafsir menafsirkannya dengan maksud sepuluh hari dari bulan Dzul-hijjah. Kerana itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid." [HR. Ahmad]

4. Taubat serta meninggalkan segala maksiat dan dosa, sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan ketaatan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallau 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya." [Hadith Muttafaq 'Alaih].

5. Memperbanyakkan amalan soleh terutama amalan sunat tambahan seperti solat sunat, berjihad, membaca al-Quran, menyeru kepada kebaikan mencegah kemungkaran karena semuanya akan digandakan pada hari-hari tersebut. Amalan yang dikerjakan ketika itu walaupun kecil tetapi ia lebih disukai oleh Allah dibandingkan pada hari-hari lain. Begitu juga amalan yang besar seperti berjihad di jalan Allah yang dikategorikan di antara amalan yang terbaik, tidaklah mendapat kehebatan pahala pada hari-hari itu melainkan apabila kuda (kendaraan) yang ditungganginya terbunuh dan darahnya keluar (dia cedera atau mati syahid).

6. Disyariatkan bertakbir pada beberapa hari yang mulia itu pada waktu siang atau malam terutama selepas menunaikan fardu solat lima waktu yang dikerjakan secara berjamaah. Bagi mereka yang tidak menunaikan ibadah haji, takbir bermula dari waktu subuh hari Arafah (9 Zulhijjah) dan bagi yang menunaikan haji takbir bermula pada waktu dluhur hari raya haji (10 Zulhijjah), semuanya berakhir sehingga waktu Asar pada hari ke-13 Zulhijjah.

7. Berkurban pada hari raya Qurban dan hari-hari tasyriq. Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'alaihi salam yakni ketika Allah menebus putranya dengan sembelihan yang agung.

8. Imam Muslim meriwayatkan dari Ummu Salamah r.a bahawa Nabi s.a.w bersabda, Apabila kamu telah melihat anak pada bulan Zulhijjah dan ada di kalangan kamu yang ingin berkorban (sembelih hewan ternakan), hendaklah dia menahan dirinya dari (memotong) rambut dan kukunya, dan di dalam riwayat lain : "Maka janganlah dia memotong rambut dan kukunya sehinggalah dia berkorban.

9. Melaksanakan solat Idul Adha dan mendengarkan khutbahnya. Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti: nyanyian, judi, mabuk tamsya ke tempat maksiat dan sejenisnya. Hal ini akan menyebabkan terhapus-nya amal kebajikan yang dilakukannya selama sepuluh hari.

10. Mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan; memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.

Semoga Allah melimpahkan taufiq-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Selamat menyongsong bulan haji yang pernuh berkah..mari kita penuhi dengan amalan yang penuh kebajikan agar kita sukses selalu di dunia maupun di akhirat, Amin Yaa Robb….

12 Nov 2009

Strategi Pembelajaran Kemampuan Menyimak

Strategi Pembelajaran Kemampuan Menyima
Salah satu prinsip linguistik menyatakan bahwa bahasa itu pertama-tama adalah ujaran, yakni bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan dan bisa didengar. Atas dasar itulah beberapa ahli pengajaran bahasa menetapkansatu prinsip bahwa pengajaran bahasa harus dimulai dengan mengajarkan aspek-aspek pendengaran dan pengucapan sebelum membaca dan menulis.

Dengan demikian, menyimak merupakan satu pengalaman belajar yang amat penting bagi para siswa dan seyogyanya mendapat perhatian sungguh-sungguh dari pengajar.
Implikasinya dalam pelaksanaan pengajaran ialah bahwa guru hendaknya memulai pelajarannya dengan memperdengarkan (sebaiknya secara spontan, tidak dengan membaca) ujaran-ujaran bahasa Arab baik berupa kata-kata maupun kalimat, setidak-tidaknya ketika guru memperkenalkan kata-kata baru, ungkapan-ungkapan baru, atau pola kalimat baru. Manfaat dan aktifitas ini ialah untuk membiasakan murid mendengar ujaran dan mengenal dengan baik tata bunyi bahasa Arab, disamping dapat menciptakan kondisi belajar penuh gairah dan menumbuhkan motivasi dalam diri murid. Hal ini sengaja ditekankan di sini, karena berdasar pengamatan, banyak di antara guru bahasa Arab yang cenderung mengajak murid-muridnya membaca buku teks sejak awal pelajaran.
Secara umum tujuan latihan menyimak adalah agar siswa dapat memahami ujaran dalam bahasa Arab, baik bahasa sahari-hari maupun bahasa yang digunakan dalam forum resmi.

a.Tahap-tahap latihan menyimak
(1). Latihan pengenalan (identifikasi)
Kemahiran menyimak (istima’) pada tahap pertama bertujuan agar siswa dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab secara tepat. Latihan pengenalan ini sangat penting karena sistem tata bunyi bahasa Arab banyak berbeda dengan bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang dikenal oleh siswa. Satu keuntungan bagi guru bahasa Arab bahwa umumnya anak-anak Indonesia khususnya yang muslim telah mengenal bunyi-bunyi bahasa Arab sejak masa kanak-kanak, dengan adanya pelajaran membaca Al-Quran dan shalat. Namun ini tidak mengurangi pentingnya latihan tersebut, karena ternyata pengenalan mereka itu belum tuntas. Ada bunyi bahas Arab yang sama dengan bunyi bahasa pelajar, ada yang mirip dan ada yang sama sekali tidak dikenal (asing).
Berdasarkan kenyataan ini, guru harus memberikan perhatian khusus kepada bunyi-bunyi yang mirip dan yang asing sama sekali bagi pelajar.

Penyajian pelajaran menyimak bisa langsung oleh guru secara Usan, akan tetapi lebih baik kalau guru bisa memakai pita ekaman dengan tape recorder atau di laboratorium bahasa. Rekaman ini penting karena siswa akan mendengarkan model-model ucapan yang benar-benar akurat, langsung dari penutur asli bahasa Arab. Dengan pemakaian pita rekaman ini, guru akan terhindar dari kelelahan dan juga dari kemungkinan kesalahan atau kekurangtepatan dalam ucapan, hal mana kalau sampai terjadi akan mengakibatkan kesalahan ‘turun menurun'.
Latihan mengenal (identifikasi) ini bisa berupa latihan dengar untuk membedakan (discrimination exercises )pengan teknik mengontraskan pasangan-pasangan ucapan yang hampir sama. Misalnya: Guru mengucapkan atau memutarkan rekaman, pelajar diminta menebak, apakah yang didengarnya itu bunyi A atau B. Contoh:
A : أليم
B : عليم
Guru / Rekaman Murid
أليم A
عليم B
عليم B
أليم A
Guru memperdengarkan satu set yang terdiri dari 4 - 5 kata atau frasa, sebagian mengandung bunyi bahasa yang ingin dilatihkan. Murid diminta mengidentifikasi dengan menyebut nomor kata-kata yang mengandung bunyi tersebut. Misalnya, untuk mengidentifikasi bunyi (ق) guru memperdengarkan:
1. مقعد
2. مقبول
3. مكتب
Murid merespons dengan menyebutkan angka: satu, dua tiga.
Variasi lain ialah, murid diminta mengidentifikasi apakah pasangan kata yang diperdengarkan oleh guru, fonem pertamanya sama atau berbeda. Misalnya:
Guru / Rekaman Murid
جبين – جميل S
زميل – جمبل S
شيمة – صيام TS
مسجد – مسرح S
مشكاة – مصباح TS
Respons siswa bisa dinyatakan dengan berbagai cara :
- bisa secara Jisan, segera setelah model selesai diperdengarkan, baik individual maupun klasikal;
- bisa dengan isyarat jari, misalnya untuk menyatakan angka sati dua atau tiga dan seterusnya; dan
- bisa secara tertulis; untuk kemudian diperiksa oleh guru.

(2). Latihan mendengarkan dan menirukan.
Walaupun latihan-latihan menyimak bertujuan melatil pendengaran, tapi dalam praktek selalu diikuti dengan latihai pengucapan dan pemahaman, bahkan yang disebut terakhir inilal: yang manjadi rujuan akhir dari latihan menyimak. Jadi setelah siswa mengenal bunyi-bunyi bahasa Arab melalui ujaran-ujaran yang didengarnya, ia kemudian dilatih untuk mengucapkan dan mamahami makna yang dikandung oleh ujaran tersebut. Dengan demikian pelajaran isrima'sekaligus melatih kemampuan reseptif dan produktif.
Dalam tahap permulaan, siswa dilatih untuk mendengarkan dan menirukan. Kegiatan ini dilakukan oleh guru, ketika memperkenajkan kata-kata atau pola kalimat yang baru, atau dalam waktu yang sengaja dikhususkan untuk latihan menyimak. Latihan menirukan ini difokuskan pada bunyi-bunyi bahasa yang asing bagi siswa, juga pada pengucapan vokal panjang dan pendek, bertasydid dan tidak bertasydid, yang tidak dikenal dalam bahasa Indonesia.
Beberapa contoh:
(a) Latihan pengucapan bunyi ( ق )

Guru mengucapkan murid menirukan
قلم قلم
قمر قمر
قصد قصد
قدم قدم

(b) Latihan pengucapan beberapa bunyi yang berdekatan.
Guru Siswa
حبر حبر
خبر خبر

(c) Latihan pengucapan vokal panjang dan pendek.
Guru Siswa
بارد بارد
بريد بريد
قابل قابل
قتيل قتيل

(d) Latihan pengucapan vokal bertasydid.
Guru Siswa
كسر كسر
كسّر كسّر
كفر كفر
كفّر كفّر

Latihan-latihan mendengarkan dan menirukan (listen and repeat /الاستماع والترديد ) ini akan lebih efisien dan efektif kalau dilakukan di laboratorium bahasa, sebab berbagai teknik bisa dipraktekkan. Oisamping itu latihan bisa dilakukan secara individual dalam waktu bersamaan, dan siswa dapat membandingkan ucapannya sendiri dengan model ucapan yang ditirunya. Pembetulan ucapan bisa dilakukan oleh siswa secara self correctionلإصلاح الذاتي

3) Latihan mendengarkan dan memahami
Tahap selanjutnya, setelah siswa mengenal bunyi-bunyi bahasa dan dapat mengucapkannya, latihan menyimak bertujuan agar siswa mampu memahami bentuk dan makna dari apa yang didengarnya itu. Latihan mendengar untuk pemahaman ini dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik, antara lain:
(a) latihan melihat dan mendengar (انظر واسمع)
Guru memperdengarkan materi yang sudah direkam, dan pada waktu yang sama memperlihatkan rangkaian gambar yang mencerminkan arti dan isi materi yang didengar oleh siswa tadi. Gambar-gambar tersebut bisa berupa film-strip, slide, gambar dinding dan sebagainya.
(b) Latihan membaca dan mendengar (اقرأ واسمع)
Guru memperdengarkan materi bacaan yang sudah direkam dan siswa membaca teks (dalam hati) mengikuti materi yang diperdengarkan. Pada tingkat permulaan, perbendaharaan kata-kata yang dimiliki siswa masih terbatas. Oleh karena itu, harus dipilihkan bahan yang pendek-pendek, mungkin berupa percakapan sehari-hari atau ungkapan-ungkapan sederhana yang tidak terlalu kompleks.
(c) Latihan mendengarkan dan memeragakan ( اقرأ ومثّل)
Dalam latihan ini, siswa diminta melakukan gerakan atau tindakan non verbal sebagai jawaban terhadap stimulus yang diperdengarkan oleh guru. Kegiatan ini tidak terbatas pada ungkapan sehari-hari digunakan oleh guru dalam kelas seperti:
اقرأ – أقفل الكتاب – اجلس – اكتبوا – امسح السبورة – افتح الشباك
Tetapi juga kegiatan-kegiatan yang berlaku di luar kelas yang dapat didemonstrasikan, seperti:
تبكي فاطمة – يضحك فريد – السائق يقود السيارة – الخادم يكنس البلاط
Ketiga jenis latihan yang bam saja disebutkan, adalah latihan permulaan bagi jenis latihan berikutnya, yakni latihan pemahaman ( فهم المسموع ) yang lebih luas.
(d) Latihan mendengarkan dan mamahami
Pada akhirnya, mendengarkan sesuatu adalah untuk memperoleh informasi. Infofmasi itu mungkin tersurat/ekplisit, dinyatakan seeafa jelas. Tetapi mungfcin juga tersirat/implisit, yang memerlukan pengamatan dan penilaian lebih jauh.
Untuk mendapatkan informasi yang akurat, dalam arti tepat dan bermanfaat, seorang penyimak harus pandai-pandai memilih dan mengingat hiana yang penting dan mengabaikan apa yang tidak penting, kemudian mengambil kesimpulan.
Ini berarti bahwa menyimak adalah ketrampilan yang dapat dicapai hanya dehgan latihan-latihan. Tujuan latihan menyimak pada tahap ini ialah agar siswa memiliki ketrampilan memahami isi suatu teks lisan dan mampu secara kritis menangkap isi yang dikandungnya, baik yang tersurat maupun yang tersirat.
Pada tahap ini, kepada siswa diperdengarkan teks lisan (dibacakan langsung oleh guru atau melalui pita rekaman).

Mereka diminta menyimak, memahami dan kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk menguji pemahaman mereka.
Dalam hubungan dengan latihan mendengarkan untuk pemahaman ini perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1)Pendengar menerima informasi melalui rangkaian bunyi bahasa dengan susunan nada dan tekanan penempatan persendian (juncture). Perubahan susunan unsur bunyi dapat mengubah hubungan antarbagian kalimat atau arti kalimat secara keseluruhan. Kita sering menjumpai kalimat tanya yang bentuk dan susuman katanya sama dengan kalimat berita, namun berbeda karena lagu kalimat yang dipakai Dalam pelajaran menyimak henclaknya dipupuk kemampuan siswa untuk menafsirkan makna kalimat melalui unsur-unsur bunyi.
2)Dalam tutur pembicaraan atau dalam teks yang dilisankan, biasanya terdapat gagasan pokok dan gagasan penunjang. Siswa hendaknya dilatih untuk dapat membedakan gagasan pokok dari gagasan sampingan, contoh dan ilustrasi. Misalnya dengan mengamati ungkapan petunjuk peralihan, seperti dalam bahasa Arab:لأن, لذلك, رغم أن, لأنه dan sebagainya.
3)Dalam memilih teks lisan hendaknya guru memperhatikan hal- hal berikut:
• usia dan minat siswa
•kosakata yang dimiliki siswa
•tingkat kematangan dan kecepatan siswa dalam mengikuti teks lisan.
Prinsip pengajaran: dari yang mudah ke yang sulit, dari yang pendek ke yang panjang, dari yang kongkrit ke yang abstrak, sebaiknya dipakai dalam hubungan ini.
4)Kecepatan yang wajar tentu merupakan tujuan akhir pelajaran menyimak ini, tetapi untuk tahap-tahap permulaan tidak ada salahnya kalau ucapan diperlambat sedikit. Yang diperlambat bukan ucapan kata-katanya, tapi jedahnya yang diperpanjang. Penyajian teks lisan untuk tingkat-tingkat permulaan perlu diulang, kalau perlu sampai tiga kali.
5)Penggunaan alat peraga banyak sekali manfatnya dan dapat membantu mempercepat pengertian. Tapi ada kalanya alat peraga ini dengan sengaja tidak dipakai agar siswa tidak terlalu banyak menggantungkan diri pada isyarat yang diperolehnya dari alat peraga ini. Dengan kata lain, para siswa diharapkan memahami teks-teks lisan hanya dari isyarat yang diterimanya melalui gerbang telinga saja.
6)Untuk tingkat lanjut, situasi perlu dibuat mendekati situasi sehari-hari. Gangguan-gangguan seperti background musik atau suara orang lain yang sedang bercakap-cakap, perlu dengan sengaja dimasukkan dalam rekaman. Hal ini tentu memersulit usaha meinahami teks lisan yatig sedang disajikan, tapi itulah realitas dalam kehidupan sehari-hari.
7)Guru sebaiknya menuliskan kata-kata kunci sebelum pelajaran dimulai dan menjelaskan maknanya. Tentu saja tidak semua kata baru dapat dikatakan sebagai kata kunci dan dijelaskan kepada siswa, karena kesempatan untuk menerka arti kata dari hubungan kalimat perlu juga diberikan kepada mereka.
8)Guru hendaknya menyampaikan kepada siswa dengan jelas apa yang harus mereka kerjakan. Petunjuk yang jelas akan merangsang para siswa dan menambah semangat mereka untuk berusaha memahami teks lisan yang disajikan guru.
9)Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap apa yang didengarkannya, maka setiap materi yang disajikan hendaknya dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan. Sistematika pertanyaan untuk pelajaran menyimak ini akan diuraikan kemudian.
10)Respon atau jawaban para siswa bisa bervariasi. Untuk tingkat-tingkat permulaan, jawaban bisa berupa:
gambar-gambar, atau
jawaban lisan dengan bahasa Indonesia.
Untuk siswa tingkat menengah atau lanjutan, jawaban dalam bentuk lisan atau tulisan dengan bahasa Arab. Tapi perlu digarisbawahi bahwa tujuan utama bukan hakekat jawaban itu sendiri, tetapi pengertian yang ditunjukkan siswa terhadap teks lisan yang disajikan.
b.Strategi pembelajaran Istima’ modern
Pada umumnya, pembelajaran istima’ disampaikan dengan menggunakan media audio. Hal ini dikarenakan untuk mendatangkan natiq ashli tidaklah mudah, sementara itu jika dilakukan oleh guru langsung yang notabene bukan orang Arab asli, biasanya ada perbedaan logat dengan bahasa aslinya. Media audio yang biasa digunakan adalah tape recorder, CD, dan laboratorium bahasa. Hanya saja, jika dilihat dari pertimbangan efisiensi, maka tape recorder dan CD merupakan pilihan media yang cukup murah dan efektif digunakan. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan 3 macam strategi pembelajaran istima’ dengan menggunakan media audio tape recorder atau CD.
Sebagaimana telah diuraikan dalam bab pertama, bahwa kemampuan istima’ itu cukup beragam dan bertingkat-tingkat. Yang paling sederhana, istima’ dimaksudkan untuk memperdengarkan bunyi bahasa Arab kepada siswa untuk ditirukan dan dihafalkannya. Dalam pengembangan strategi ini lebih menitik beratkan pada aspek pemahaman dan pengungkapan kembali terhadap apa yang sudah didengarnya baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran istima’ ini adalah:

1.Strategi 1
Strategi ini bertujuan untuk melatih kemampuan mendengarkan bacaan dan memahami isi bacaannya secara global. Dalam strategi ini yang dibutuhkan adalah rekaman bacaan dan potongan-potongan teks yang terkait dengan isi bacaan tersebut untuk dibagikan kepada siswa. Langkah-langkahnya adalah:
Bagikan potongan-potongan teks yang dilengkapi dengan alternatif jawaban benar atau salah (B/S).
Perdengarkan bacaan atau nash lewat kaset atau CD dan para siswa ditugaskan untuk menangkap isi bacaan secara umum.
Setelah bacaan selesai, para siswa diminta membaca pernyataan-pernyataan yang telah dibagikan, kemudian memberikan jawaban benar atau salah terhadap pernyataan tersebut. Jika pernyataan tersebut sesuai dengan isi bacaan yang didengar, berarti benar, dan jika tidak sesuai maka jawabannya salah.
Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan jawabannya
Perdengarkan sekali lagi kaset tersebut agar masing-masing siswa dapat mencocokkan kembali jawaban yang telah di tulis
Berikanlah klarifikasi terhadap semua jawaban tersebut agar semua siswa mengetahui kebenaran dari jawaban mereka masing-masing.

2.Strategi 2
Strategi ini lebih menekankan pada aspek kemampuan memahami isi bacaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengiringi dalam setiap bacaan tersebut. Langkah-langkahnya adalah:
•Perdengarkan nash yang sudah direkam dalam kaset maupun CD.
•Mintalah semua siswa untuk mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting
•Mintalah semua siswa untuk menjawab soal-soal yang disampaikan pada akhir bacaan tersebut. Jawaban dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis
•Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan jawabannya (presentasi)
•Berikan klarifikasi di akhir sessi terhadap jawaban siswa.

3.Strategi 3
Strategi ini tidak hanya menitik beratkan pada aspek kemampuan memahami isi bacaan, tetapi juga kemampuan untuk mengungkapkan kembali apa yang sudah didengarnya dengan bahasa sendiri. Langkah-langkahnya adalah:
•Perdengarkan nash yang sudah direkam dalam kaset atau CD.
•Tugaskan kepada setiap siswa untuk mencatat kata-kata kuncinya (keyword) sambil mendengarkan
•Setelah selesai, para siswa diminta untuk mengungkapkan kembali isi bacaan tersebut dalam bentuk lisan atau tulisan.
•Mintalah setiap siswa untuk menyampaikan (mempresentasikan) hasilnya secara bergantian.
Berikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa untuk memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa

11 Nov 2009

Model Baru Pembelajaran Bahasa Arab; hasil observasi di Bali

Pada hari Jum`at tanggal 6 Nopember 2009 kemarin saya bersama rombongan berangkat ke Bali untuk studi banding ke Indonesian Australian Language Foundation (IALF) yang beralamat di Jl. Sesetan 190 Denpasar Bali, dengan tujuan ingin mendalami sisi managemen, system pembelajaran, pengelolaan SDM, fasilitas, lingkungan, media, waktu belajar, materi, evaluasi dan metode yang digunakan.

Rombongan Program Studi Doktor dan Magister Pendidikan Bahasa Arab UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang berjumlah 5 orang ini dipimpin Dr. H. Torkis Lubis, DESS Ketua Program Studi Doktor (S3), Dr. H. Syuhadak Ketua Program Studi Magister (S2), H.M. Abd. Hamid, MA Sekretaris Program Doktor, dan saya sendiri Sekretaris Program Studi Magister PBA. Dalam pertemuan tersebut, kita disambut oleh managernya Mrs. Denies Finney dan Mrs. Caroline sebagai Kabid. ELTIS (English language training for Islamic schools) yang merupakan program pelatihan bahasa Inggris untuk guru-guru tingkat MTs. ELTIS adalah program yang dibentuk tahun 2007 di bawah LAPIS (learning assistance program for Islamic schools – program bantuan pembelajaran bagi sekolah-sekolah Islam) yang didanai oleh pemerintah Australia melalui AusAID. Dalam merekut guru-guru MTs ini LAPIS bekerjasama dengan DEPAG RI Pusat dan IAIN Sunan Ampel Surabaya.

IALF ini merupakan pusat pelatihan dan penyedia jasa konsultasi kebahasaan yang didirikan berdasarkan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Australia, yang saat ini dikenal sebagai salah satu lembaga bahasa terbaik dikawasan Asia Pasifik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para peserta kursus serta untuk memperluas jaringan dan jalinan komunikasi, dengan fokus pengembangan empat ketrampilan berbahasa: speaking, listening, reading dan writing.

IALF Bali bekerjasama dengan International Development Program (IDP) yang menyelenggarakan study tour ke Australia, artinya mahasiswa Indonesia yang telah mendapatkan beasiswa study ke Australia maupun yang masih akan mencari beasiswa study ke Australia digodok di lembaga ini. Masa penggodokannya setiap peserta bervarasi melihat tingkat kemampuan bahasa Inggris mereka. Tes kemampuan peserta didik diukur dengan menggunakan International English Language Testing System (IELTS) dan tidak menggunakan TOFL lagi. IELTS adalah tes yang dipakai tolak ukur kemampuan berbahasa Inggris pelajar, mahasiswa dan pekerja juga pelamar Permanent Resident di Negara-negara yang berbahasa Ingris, seperti Australia, Inggris, Selandia Baru, Kanada, Amerika, dll. IELTS ini dikelola bersama-sama oleh IDP IELTS Australia, British Council dan Universitas of Cambridge ESOL. Jika hasil tes peserta kursus nilainya kurang dari 5 maka lama kursusnya 9 bulan, nilainya kurang dari 6 maka lama kursusnya 6 bulan, nilainya lebih dari 6,5 maka lama kursusnya 3 bulan, jika nilainya excellent maka waktu yang dibutuhkan cukup 1 bulan saja sebagai pemantapan.

Setelah mengadakan pertemuan seharian penuh mulai pagi hingga sore hari dan ditutup dengan observasi ke semua tempat dan fasilitas yang ada, maka kami beserta rombongan merasa sangat puas dengan penjelasan dan kenyataan yang ada karena harapan dan tujuan yang kami konsep sebelumnya sudah terjawab semua. Disamping itu lembaga ini memang benar-benar dikelola sangat professional baik dari sisi managemen pembelajaran, pengelolaan SDM maupun fasilitas sarana penunjangnya, yaitu ruang kelas dan ruang dosen semua ber-AC dan internet gratis.

Hasil observasi studi banding tersebut ---saya pribadi berpikir--- bahwa managemen pembelajaran bahasa Arab dikampus kita UIN Maliki ini sudah saatnya dibenahi agar menjadi lebih baik, terutama program khusus pengembangan bahasa arab (PKPBA) yang menjadi program unggulan dan sudah berjalan hampir 12 tahun tapi belum ada pembenahan yang signifikan dari sisi managemen pembelajarannya.

Pembenahan-pembenahan itu misalnya, peng-klasifikasi-an antara mahasiswa yang mahir berbahasa Arab dengan yang tidak bisa berbahasa Arab sama sekali, mahasiswa yang sudah mahir berbahasa Arab cukup mengikuti program intensif PKPBA pada malam hari saja dengan jumlah mahasiswa 15 orang perkelas, adapun mahasiswa yang tidak mahir berbahasa Arab harus mengikuti program intensif PKPBA mulai pukul 14.00 sampai dengan 17.00 dengan jumlah mahasiswa 15 orang perkelas dengan materi buku panduan Arabiyah Baina Yadaika seperti yang sudah berjalan seperti sekarang ini, adapun mahasiswa yang sudah mahir berbahasa Arab menggunakan materi khusus yang didesain untuk pengembangan dan pemantapan. Kelebihan model baru seperti ini adalah; 1) mahasiswa yang sudah mahir berbahasa Arab benar-benar mendapatkan ilmu pengetahuan baru tentang kebahasaan, mereka tidak dihadapkan pada pelajaran dasar lagi yang menyebabkan kejenuhan dan kejemuhan akibat mengulang pelajaran yang sudah mereka kuasai. 2) mahasiswa bisa belajar secara intensif dan benar-benar maksimal dengan jumlah mahasiswa 15 orang perkelas. 3) mahasiswa mempunyai waktu yang cukup untuk menghafalkan mufrodat atau kosa-kata yang merupakan kunci berbahasa. 4) ada perbedaan materi yang signifikan antara mahasiswa yang sudah mahir berbahasa Arab dengan yang tidak mahir. 5) tidak mengurangi waktu belajar, artinya waktu belajar tetap pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB. 6) tidak menambah jumlah dosen pengajar. Adapun kelemahan model yang sudah berjalan selama ini adalah; 1) jumlah mahasiswa yang terlalu gemuk dan tidak ideal menurut teori pembelajaran, dengan jumlah 35 mahasiswa per kelas menyebabkan proses pembelajaran tidak efektif. 2) mahasiswa tidak punya waktu untuk menghafalkan mufrodat dan mengerjakan tugas mandiri yang menyebabkan kurang berhasilnya tujuan pembelajaran. 3) mahasiswa yang sudah mahir berbahasa Arab kurang mempunyai greget lagi untuk belajar, mereka cenderung meremehkan pelajaran karena mengulang-ulang pelajaran yang sudah mereka kuasai. 4)tidak ada pembedaan materi antara mahasiswa yang sudah mahir berbahasa Arab dengan yang tidak mahir, karena buku panduannya sama yaitu Arabiyah Baina Yadaika.

Oleh karena itu apa salahnya kalau kita mencoba terobosan baru yang lebih efektif dan efisien, tentu tidak menghilangkan sesuatu yang sudah berjalan baik. SELAMAT DIRENUNGKAN dan MARI KITA COBA…