Pada hari Rabu 9 Nopember 2009 lalu, seluruh civitas akademika kampus UIN Maliki Malang menyambut kehadiran rombongan Bapak Mentri Agama Drs. H. Surya Darma Ali, M.Si dalam rangka peresmian masjid "Ulul al-Bab" ma`had putri Sunan Ampel al-Ali.
Dalam peresmian masjid tersebut juga dihadiri Atase Agama (mulhaq diniy) Kerajaan Saudi Arabia di Jakarta Syeh Ibrahim Nuhaimsyi, 1 Guru Besar Sudan dan 4 Doktor Sudan yang diperbantukan di UIN Maliki Malang yaitu Prof. Dr. Moh. Syaikhun, Dr. Faisal Mahmud Adam, Dr. Bakree Muhammad Bukheet, Dr. Moh. Ali Abdul Halim, Dr. Moh. Ali Kamil serta pejabat daerah tingkat I provinsi Jawa Timur dan pejabat daerah tingkat II Malang. Yang menarik rombongan Bapak Mentri Agama disambut sangat meriah sepanjang perjalanan dari rektorat ke tempat acara depan masjid ulul albab oleh mahasiswa program khusus pengembangan bahasa Arab (PKPBA) yang berjumlah sekitar 2500 mahasiswa dengan memakai seragam jas almamater, sepanjang perjalanan terdengar sholawat yang menggema bersahutan mengiringi rombongan tersebut, sungguh ini merupakan pemandangan langka disebuah perguruan tinggi, karena seperti itu lazimnya terjadi di pesantren bukan di perguruan tinggi. Inilah kelebihan kampus UIN Maliki Malang dibanding yang lainnya karena ditopang oleh Ma`had dan program-program lain yang bernuansa spiritual untuk penguatan keimanan mahasiswa.
Rektor UIN Maliki Malang dalam sambutannya menjelaskan tentang kampus UIN Maliki Malang yang mengalami empat kali perubahan, semula bernama IAIN Sunan Ampel Malang Fakultas Tarbiyah cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya kemudian pada tahun 1997 berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) pada tahun 2001 berubah menjadi Universitas Islam Indonesia Sudan (UIIS) diresmikan langsung oleh Wakil Presiden RI Dr. Hamza Haz dan Wakil Presiden Republik Sudan merupakan implementasi hasil kerjasama antara Pemerintah RI dan Pemerintah Sudan, hal ini tidak berlangsung lama karena ada peraturan pemerintah yang menyebutkan bahwa Perguruan Tinggi Negeri tidak boleh menggunakan dua nama negara, akhirnya pada tahun 2004 berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang bersama-sama dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lainnya yang berjumlah 6 PTN diseluruh Indonesia yaitu; UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Jogyakarta, UIN Sunan Gunung Jati Bandung, UIN Riau dan UIN Alauddin Makasar Sulawesi Selatan, juga sempat pada tahun 2008 lalu kampus UIN Maliki Malang terukir namanya di MURI sebagai kampus terbanyak berganti nama dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun. Pada 29 Januari 2009 UIN Malang ditambah namanya belakangnya dengan Maulana Malik Ibrahim oleh Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sewaktu meresmikan gedung perkuliahan UIN Malang yang menghabiskan dana sekitar 360 milyar, yang kemudian belakangan nama Maulana Malik Ibrahim telah disepakati dengan singkatan "Maliki". Terinspirasi nama Maulana Malik Ibrahim karena beliau adalah salah satu Wali Songo penyebar Islam di tanah Jawa yang datang pertama kali.
Syeh Ibrahim Nuhaimsyi Atase Agama (mulhaq diniy) Kerajaan Saudi Arabia untuk Indonesia di Jakarta sangat kagum dengan perkembangan kampus UIN Maliki Malang yang begitu cepat dan fantastik, beliau mengatakan pada tahun 2002 pernah berkunjung ke UIN Malang yang hanya masih memiliki dua gedung perkuliahan lantai tiga yang memanjang, pada tahun 2009 sekarang ini gedung perkuliahannya bertambah banyak, mewah dan megah karena setiap ruang kelas telah dipenuhi dengan falilitas komputer dan LCD pembelajaran. Ini terjadi bukan sulap bukan sihir akan tetapi karena semangat Rektor bersama seluruh civitas akademikanya yang menjadikan kampus ini sebagi istri kedua setelah istri pertama yang dirumah, mereka telah melakukan "poligamisasi" di kampus ini. Beliau juga mengatakan bahwa masjid ulul albab yang diresmikan hari ini merupakan sumbangan Kerajaan Saudi Arabia yang 8 di negara Indonesia. Pembangunan masjid ulul albab diperkirakan telah menghabiskan anggaran sekitar 2 milyar yang merupakan sumbangan Kerajaan Saudi Arabia untuk kampus UIN Maliki Malang.
Sedangkan Bapak Mentri Agama Surya Dharma Ali sangat kagum dengan perkembangan dan situasi kondisi pembelajaran di kampus UIN Maliki Malang yang sangat hidup dan bernuansa Islami, mahasiswanya berpakain rapi dan sopan, mahsiswinya berjilbab, karena menurut beliau banyak kampus Islam sekarang ini yang sudah cenderung ke sekuler, baik system pembelajaran maupun kondisi mahasiswanya secara fisik ataupun pemikiran. Oleh karena itu Bapak Mentri Agama bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Bapak Saifullah Yusuf Cholil merencanakan kampus UIN Maliki Malang sebagai kampus percontohan dan pionernya kampus-kampus Islam lainnya di Indonesia. Mabruuk ….
16 Nov 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar