14 Nov 2009

Memburu Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Bismillahirrahmanirrahim..
Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari rahimahullah,dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Tidak ada hari di mana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah." Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?". Beliau menjawab, "Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apa pun."
Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid."

Amalan yang sangat dianjurkan:
1. Melaksanakan ibadah haji dan umrah. Ibadah ini adalah yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain; sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Syurga."

2. Berpuasa selama hari-hari tersebut, atau pada sebahagiannya terutama pada hari Tarwiyah dan Arafah. Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadits qudsi, artinya: Allah subhanahu wata'ala berfirman, "Puasa itu adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata kerana Aku."
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah, melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun." [Hadith Muttafaq 'Alaih].
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Berpuasa pada hari Arafah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya."

3. Takbir dan dzikir pada hari-hari tersebut. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala, "... dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan..." [Surah Al-Hajj : 28] Para ahli tafsir menafsirkannya dengan maksud sepuluh hari dari bulan Dzul-hijjah. Kerana itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid." [HR. Ahmad]

4. Taubat serta meninggalkan segala maksiat dan dosa, sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan ketaatan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallau 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya." [Hadith Muttafaq 'Alaih].

5. Memperbanyakkan amalan soleh terutama amalan sunat tambahan seperti solat sunat, berjihad, membaca al-Quran, menyeru kepada kebaikan mencegah kemungkaran karena semuanya akan digandakan pada hari-hari tersebut. Amalan yang dikerjakan ketika itu walaupun kecil tetapi ia lebih disukai oleh Allah dibandingkan pada hari-hari lain. Begitu juga amalan yang besar seperti berjihad di jalan Allah yang dikategorikan di antara amalan yang terbaik, tidaklah mendapat kehebatan pahala pada hari-hari itu melainkan apabila kuda (kendaraan) yang ditungganginya terbunuh dan darahnya keluar (dia cedera atau mati syahid).

6. Disyariatkan bertakbir pada beberapa hari yang mulia itu pada waktu siang atau malam terutama selepas menunaikan fardu solat lima waktu yang dikerjakan secara berjamaah. Bagi mereka yang tidak menunaikan ibadah haji, takbir bermula dari waktu subuh hari Arafah (9 Zulhijjah) dan bagi yang menunaikan haji takbir bermula pada waktu dluhur hari raya haji (10 Zulhijjah), semuanya berakhir sehingga waktu Asar pada hari ke-13 Zulhijjah.

7. Berkurban pada hari raya Qurban dan hari-hari tasyriq. Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'alaihi salam yakni ketika Allah menebus putranya dengan sembelihan yang agung.

8. Imam Muslim meriwayatkan dari Ummu Salamah r.a bahawa Nabi s.a.w bersabda, Apabila kamu telah melihat anak pada bulan Zulhijjah dan ada di kalangan kamu yang ingin berkorban (sembelih hewan ternakan), hendaklah dia menahan dirinya dari (memotong) rambut dan kukunya, dan di dalam riwayat lain : "Maka janganlah dia memotong rambut dan kukunya sehinggalah dia berkorban.

9. Melaksanakan solat Idul Adha dan mendengarkan khutbahnya. Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti: nyanyian, judi, mabuk tamsya ke tempat maksiat dan sejenisnya. Hal ini akan menyebabkan terhapus-nya amal kebajikan yang dilakukannya selama sepuluh hari.

10. Mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan; memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.

Semoga Allah melimpahkan taufiq-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Selamat menyongsong bulan haji yang pernuh berkah..mari kita penuhi dengan amalan yang penuh kebajikan agar kita sukses selalu di dunia maupun di akhirat, Amin Yaa Robb….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar