21 Nov 2009

Oh.. Setan, Siapakah Engkau…?

Setan berasal dari kata bahasa Arab "syaithon" artinya jauh, sedangkan iblis berasal dari kata Arab ablasa artinya dihukum, diam dan menyesal. Para ahli ada yang menyebutkan iblis adalah nenek moyangnya jin dan setan, ia diciptakan dari api jauh sebelum Adam diciptakan dan kerjanya untuk merangsang keinginan nafsu rendah manusia agar terjerumus dalam kesesatan. Iblis dan setan adalah mahluq Allah berdimensi empat yang tidak bisa ditangkap oleh indera biasa manusia, ia hanya bisa dilihat oleh orang sholeh dan orang yang ma`rifat Billah, ia diantara mahluq yang diberi umur panjang oleh Allah SWT selain Jin dan Malaikat, hari kiamat tiba baru ia akan mati.

Setan merupakan istilah yang dikenal disemua agama, semuanya menggambarkan symbol kemungkaran, kegelapan dan kejahatan, mahluq jahat yang menjerumuskan dalam kejahatan. Gangguang teramat besar dan terberat yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari adalah gangguan setan. Allah SWT berulangkali mengingatkan manusia akan bahaya setan ini. Allah berfirman, "sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (al-Fathir:6). Rasulullah pernah bersabda,"setan adalah serigala bagi manusia".

Setan dan iblis mula-mula adalah mahluq penghuni surga bersama malaikat sebelum Adam diciptakan. Ketika Adam diciptakan sebagai "khalifatullah fil ardl" penguasa di bumi Allah SWT menyuruh penduduk surga itu untuk bersujud kepada Adam, malaikat bersujud didepan adam, setan dan iblis menolak untuk bersujud didepan Adam karena mereka lebih baik daripada Adam, setan dan iblis diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah liat. Melihat kesombongan setan dan iblis seperti itu lalu Allah SWT mengusirnya dari surga, kemudian iblispun memohon kepada Allah untuk diberi umur panjang sampai hari kiamat agar bisa menggoda, merayu dan menghipnotis manusia untuk berbuat maksiat.

Sebagai manusia biasa yang tak akan luput dari salah dan dosa, kita harus selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghindari dan menjauhi segala ajakan dan godaan setan yang tidak pernah putus asa untuk menjerumuskan kita ke api neraka, tentu harus diimbangi dengan berdoa, melakukan riyadlah dan kegiatan olah spiritual yang intens dan istiqomah karena setan yang kita hadapi tidak hanya setan ansih tapi juga setan yang berbentuk manusia, karena Rasulullah pernah bersabda ketika berdialoq dengan Abu Dzar agar Abu Dzar memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan-kehajahatan setan yang berasal dari jin dan manusia. Hal ini dapat kita rasakan bahwa orang disekeliling kita tidak semua baik bahkan banyak orang disekeliling kita yang menjelma menjadi setan-setan baru yang persis digambarkan Rasulullah, sering kita menyaksikan hanya ingin mencari jabatan sesaat ia rela menjadi setan dengan membunuh karakter sesorang, menfitnah sesama teman, sikut-sikutan, menjadi penjilat penguasa, bisik sana bisik sini, hantam sana hantam sini, dst… hal ini merupakan tontotan biasa di dalam birokrasi kita, baik birokrasi pemerintahan pusat maupun birokrasi pemerintahan paling bawah ditingkat desa sekalipun, bahkan di birokrasi kampus --yang notabene dihuni oleh orang berpendidikan tinggi-- juga sama dengan yang lainnya bahkan terkadang lebih kejam, karena setan tidak mengerti pendidikan tinggi, tidak mengenal Prof. Dr.yang ditakuti setan hanyalah orang sabar dan ikhlas. Pada hari inipun kita belum selesai diberi suguhan tontonan antar Kepolisian dan Kejaksaan Agung bekerjasama untuk menghancurkan KPK yang getol menyuarakan kebenaran dengan program tunggalnya yaitu pemberantas korupsi, mereka saling tipu menipu, telikung menelikung, saling hasut menghasut, dst… tontonan yang memuakan tidak mendidik rakyat, mereka menggambarkan pemimpin yang jauh dari Allah SWT, jauh dari norma-norma agama. Apa akibat jika pemimpin seperti itu? Kerjaannya hanya membohongi rakyat belaka, kita tahu berbohong ke satu orang saja dosanya sudah besar apalagi membohong rakyat Indonesia yang berjumlah kurang lebih 250 juta jiwa, silakan ditanggung sendiri. Na`udzubillaah……

Sudah saatnya reformasi total di birokrasi pemerintahan kita, yang tua-tua penuh kepalsuan sudah waktunya mundur diganti yang muda-muda tapi bersih, termasuk Presiden kita yang selalu gamang dalam bertindak, tidak tegas –dipermukaan seperti tegas—ternyata sama sekali tidak tegas, korupsi tetap saja merajarela dimana-mana. Pertanyaan, kemana saja selama 5 tahun lalu anda menjadi Presiden? apa yang anda lakukan khususnya untuk penegakan hukum dan pemberantasan korupsi?...menyesal kita memilih anda….

Wahai para Pemimpin di Negeri ini, takutlah kepada Allah SWT, sadarlah…rakyatmu banyak yang sengsara, jangan menindas rakyat demi menumpuk harta dunia sesaat, kalian terlalu jauh dari hati rakyatmu, berhentilah jadi SETAN dunia….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar