22 Nov 2009

Kisah si Miskin berkorban...

Kisah ini merupakan kisah inspiratif yang terjadi di sekitar kita, perlu saya tulis kisah2 seperti ini agar hati kita tidak mengeras sekeras batu. Sehingga KORUPSI menjadi biasa kalau hatinya sudah mati.

Ini kisah tentang Yu Timah. Siapakah dia? Yu Timah adalah orang miskin yang hidup dipinggiran desa, menjadi miskin seperti yu Timah bukan suatu pilihan, tapi nasib yang menentukan ia miskin. Dia salah seorang penerima program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang kini sudah berakhir. Yu Timah adalah penerima BLT yang sebenarnya. karena rumahnya berlantai tanah, berdinding anyaman bambu, tak punya sumur sendiri, tak punya perabotan, tak layak huni. Layak tidak disebut rumah tapi "gubug".

Bahkan status tanah yang di tempati gubuk yu Timah adalah bukan milik
sendiri. Usia yu Timah sekitar lima puluhan, berbadan kurus dan tidak
menikah. Dia hidup bersama emaknya. Dulu ketika remaja Yu Timah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta. Namun, seiring usianya yang terus meningkat, tenaga yu Timah tidak laku di pasaran pembantu rumah tangga, apalagi pembantu di kota besar yang butuh energi ekstra.

Dia kembali ke kampung. Para tetangga bergotong royong membuatkan
gubuk buat yu Timah bersama emaknya yang sudah sangat renta. Gubuk itu
didirikan di atas tanah tetangga yang bersedia menampung anak dan emak
yang sangat miskin itu. Meski hidupnya sangat miskin, yu Timah ingin
mandiri. Maka ia berjualan nasi bungkus. Pembeli tetapnya adalah para
santri yang sedang mondok di pesantren kampung kami.

Tentu hasilnya tak seberapa. Tapi yu Timah bisa bertahan. Dan nyatanya dia bisa hidup bertahun-tahun, malah yu Timah masih sempat menabung. Inilah hebatnya orang semiskin seperti yu Timah itu masih bisa menabung di bank perkreditan rakyat syariah di dekat kampungnya itu. Tapi Yu Timah tidak pernah mau datang ke kantor. Katanya, malu sebab dia orang miskin dan buta huruf, dia menabung Rp 5.000 atau Rp 10 ribu setiap bulan.

Namun setelah menjadi penerima BLT yu Timah bisa setor tabungan hingga Rp 250 ribu, saldo terakhir yu Timah adalah Rp 650 ribu. Yu Timah biasa
duduk menjauh bila berhadapan dengan orang. Malah maunya bersimpuh di
lantai, namun dicegah oleh salah seorang pengurus bank syari`ah. "Pak, saya mau mengambil tabungan," kata yu Timah dengan suaranya yang kecil. "O, tentu bisa. Tapi ini hari Sabtu dan sudah sore. Bank kita sudah tutup, bagaimana bila Senin aja?" pinta petugas itu "ya senin juga tidak apa-apa. Saya tidak buru-buru." Jawab yu Timah. "Mau ambil berapa?" tanya petugas ."Enam ratus ribu, Pak." "Kok banyak sekali. Untuk apa yu?" Yu Timah tidak segera menjawab. Menunduk, sambil tersenyum malu-malu. "Saya mau beli kambing kurban pak. Kalau enam ratus ribu saya tambahi dengan uang saya yang di tangan, cukup untuk beli satu kambing." Kata yu Timah. Petugas bank itu tersontak kaget, dia termangut-manggut lama dia sangat terkesan oleh ketulusan yu Timah yang berkeinginan membeli kambing kurban. "Iya, yu. Senin besok uang yu Timah akan diberikan sebesar enam ratus ribu. Tapi yu Timah sebenarnya tidak wajib berkurban. Yu Timah bahkan wajib menerima kurban dari saudara-saudara kita yang lebih berada. Jadi, apakah niat Yu Timah benar-benar sudah bulat hendak membeli kambing kurban?" kata petugas itu. "Iya Pak. Saya sudah bulat. Saya benar-benar ingin berkurban. Selama ini memang saya hanya jadi penerima, namun sekarang saya ingin jadi pemberi daging kurban." Jawab yu Timah, "Baik, yu. Besok
uangnya akan saya ambilkan di bank". Lalu wajah yu Timah sumringah, senyumnya ceria matanya berbinar, lalu minta undur diri dengan langkah-langkah panjang Yu Timah pulang. Setelah Yu Timah pergi, petugas bank syariah yang masih tetangganya itu termangu sendiri.

Kapankah yu Timah mendengar, mengerti, menghayati, lalu
menginternalisasi ajaran kurban yang ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi
Ibrahim? Mengapa orang yang sangat awam itu bisa punya keikhlasan
demikian tinggi sehingga rela mengurbankan hampir seluruh hartanya?
Pertanyaan ini muncul karena umumnya ibadah haji yang biayanya mahal itu tidak mengubah watak orangnya. Berkali-kali pergi ke Mekkah tapi tetap saja wataknya masih mendongak ke atas tidak pernah punya rasa tawadlu` rendah diri, selalu merasa kurang kurang dan kurang. Orang seperti itu perlu menginap digubug yu Timah minimal 1 bulan agar belajar banyak kepada yu Timah tentang hidup dan kehidupan, dia sosok orang miskin, tapi uangnya tidak dibelikan makanan, televisi, atau pakaian yang bagus, uangnya malah dibelikan kambing kurban. Yu Timah bisa dibilang setahun sekali makan daging, tapi kali ini ia akan memberi makanan berbau surga pada banyak orang.

Mudah-mudahan muncul banyak yu Timah yu Timah baru yang mempunyai kesadaran keagamaan tinggi meski secara ekonomi ia miskin, namun sebenarnya secara hakiki ia adalah manusia yang kaya raya, karena di abad modern ini secara kasat mata kelihatan kaya raya malah sejatinya ia adalah orang yang paling miskin karena hatinya terpenjara dengan harta dunia yang menyilaukan…SELAMAT YU TIMAH semoga sampeyan mabrur tanpa naik haji...

21 Nov 2009

Oh.. Setan, Siapakah Engkau…?

Setan berasal dari kata bahasa Arab "syaithon" artinya jauh, sedangkan iblis berasal dari kata Arab ablasa artinya dihukum, diam dan menyesal. Para ahli ada yang menyebutkan iblis adalah nenek moyangnya jin dan setan, ia diciptakan dari api jauh sebelum Adam diciptakan dan kerjanya untuk merangsang keinginan nafsu rendah manusia agar terjerumus dalam kesesatan. Iblis dan setan adalah mahluq Allah berdimensi empat yang tidak bisa ditangkap oleh indera biasa manusia, ia hanya bisa dilihat oleh orang sholeh dan orang yang ma`rifat Billah, ia diantara mahluq yang diberi umur panjang oleh Allah SWT selain Jin dan Malaikat, hari kiamat tiba baru ia akan mati.

Setan merupakan istilah yang dikenal disemua agama, semuanya menggambarkan symbol kemungkaran, kegelapan dan kejahatan, mahluq jahat yang menjerumuskan dalam kejahatan. Gangguang teramat besar dan terberat yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari adalah gangguan setan. Allah SWT berulangkali mengingatkan manusia akan bahaya setan ini. Allah berfirman, "sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuhmu, karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (al-Fathir:6). Rasulullah pernah bersabda,"setan adalah serigala bagi manusia".

Setan dan iblis mula-mula adalah mahluq penghuni surga bersama malaikat sebelum Adam diciptakan. Ketika Adam diciptakan sebagai "khalifatullah fil ardl" penguasa di bumi Allah SWT menyuruh penduduk surga itu untuk bersujud kepada Adam, malaikat bersujud didepan adam, setan dan iblis menolak untuk bersujud didepan Adam karena mereka lebih baik daripada Adam, setan dan iblis diciptakan dari api sedangkan Adam diciptakan dari tanah liat. Melihat kesombongan setan dan iblis seperti itu lalu Allah SWT mengusirnya dari surga, kemudian iblispun memohon kepada Allah untuk diberi umur panjang sampai hari kiamat agar bisa menggoda, merayu dan menghipnotis manusia untuk berbuat maksiat.

Sebagai manusia biasa yang tak akan luput dari salah dan dosa, kita harus selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk menghindari dan menjauhi segala ajakan dan godaan setan yang tidak pernah putus asa untuk menjerumuskan kita ke api neraka, tentu harus diimbangi dengan berdoa, melakukan riyadlah dan kegiatan olah spiritual yang intens dan istiqomah karena setan yang kita hadapi tidak hanya setan ansih tapi juga setan yang berbentuk manusia, karena Rasulullah pernah bersabda ketika berdialoq dengan Abu Dzar agar Abu Dzar memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan-kehajahatan setan yang berasal dari jin dan manusia. Hal ini dapat kita rasakan bahwa orang disekeliling kita tidak semua baik bahkan banyak orang disekeliling kita yang menjelma menjadi setan-setan baru yang persis digambarkan Rasulullah, sering kita menyaksikan hanya ingin mencari jabatan sesaat ia rela menjadi setan dengan membunuh karakter sesorang, menfitnah sesama teman, sikut-sikutan, menjadi penjilat penguasa, bisik sana bisik sini, hantam sana hantam sini, dst… hal ini merupakan tontotan biasa di dalam birokrasi kita, baik birokrasi pemerintahan pusat maupun birokrasi pemerintahan paling bawah ditingkat desa sekalipun, bahkan di birokrasi kampus --yang notabene dihuni oleh orang berpendidikan tinggi-- juga sama dengan yang lainnya bahkan terkadang lebih kejam, karena setan tidak mengerti pendidikan tinggi, tidak mengenal Prof. Dr.yang ditakuti setan hanyalah orang sabar dan ikhlas. Pada hari inipun kita belum selesai diberi suguhan tontonan antar Kepolisian dan Kejaksaan Agung bekerjasama untuk menghancurkan KPK yang getol menyuarakan kebenaran dengan program tunggalnya yaitu pemberantas korupsi, mereka saling tipu menipu, telikung menelikung, saling hasut menghasut, dst… tontonan yang memuakan tidak mendidik rakyat, mereka menggambarkan pemimpin yang jauh dari Allah SWT, jauh dari norma-norma agama. Apa akibat jika pemimpin seperti itu? Kerjaannya hanya membohongi rakyat belaka, kita tahu berbohong ke satu orang saja dosanya sudah besar apalagi membohong rakyat Indonesia yang berjumlah kurang lebih 250 juta jiwa, silakan ditanggung sendiri. Na`udzubillaah……

Sudah saatnya reformasi total di birokrasi pemerintahan kita, yang tua-tua penuh kepalsuan sudah waktunya mundur diganti yang muda-muda tapi bersih, termasuk Presiden kita yang selalu gamang dalam bertindak, tidak tegas –dipermukaan seperti tegas—ternyata sama sekali tidak tegas, korupsi tetap saja merajarela dimana-mana. Pertanyaan, kemana saja selama 5 tahun lalu anda menjadi Presiden? apa yang anda lakukan khususnya untuk penegakan hukum dan pemberantasan korupsi?...menyesal kita memilih anda….

Wahai para Pemimpin di Negeri ini, takutlah kepada Allah SWT, sadarlah…rakyatmu banyak yang sengsara, jangan menindas rakyat demi menumpuk harta dunia sesaat, kalian terlalu jauh dari hati rakyatmu, berhentilah jadi SETAN dunia….

17 Nov 2009

Entrepreneurship; Solusi Mengentaskan Kemiskinan

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato resminya dipembukaan National Summit 2009 beberapa waktu yang lalu menjelaskan tentang pentingnya entrepreneurship, salah satu cara untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia dan memberi peluang kerja bagi 35 juta jiwa lebih penduduk kita yang menganggur.

Dalam program 100 hari pemerintah akan segera membuka Entrepreneurship Centre di 300 kampus se-Indonesia dengan menggelontor anggaran sekitar 70 trilyun rupiah untuk seluruh masyarakat Indonesia yang tertarik entrepreneur. Ini bukti keseriusan pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan, program ini sangat urgen mengingat Negara Indonesia memiliki sumber daya alam sangat melimpah ruah tapi masyarakatnya mayoritas hidup dalam kemiskinan, ibarat anak ayam mati dilumbung padi. Jika dana 10 trilyun saja dicairkan kepada masyarakat untuk membantu program entrepreneurs, maka itu sama dengan memberi kail kepada masyarakat. Tujuan pemerintah dengan menggelontor dana sefantastis itu adalah untuk pemberdayaan masyarakat melalui program entrepreneurship agar sumber daya alam yang melimpah ruah ini segera tergarap secara maksimal dengan pengalaman dan sentuhan para entrepreneurs. Afgan misalnya, seorang mahasiswa S3 Universitas Gajah Mada (UGM) dalam penelitiannya menemukan manfaat biogas yang diolah dari bahan baku limbah tandan sawit. Olahan tandan sawit itu dicampur dengan kotoran sapi, teknik ini bisa digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti dipergunakan memasak pengganti minyak tanah dan gas elpiji juga bisa digunakan lampu penerang sebagai pengganti PLN yang semakin mahal dll, agar bisa menjadi ladang bisnis yang menggiurkan, teknik itu harus mendapatkan sentuhan entrepreneurs. Ada juga Nur Annisa Rahmawati yang sukses menjadi pengusaha busana muslim di Jogyakarta. Setelah ia mengikuti pelatihan entrepreneurs di kampus UGM dua tahun lalu ia membuka butik untuk membantu ibu-ibu korban gempa di Kota Gede Jogyakarta, bermula dari dua karyawan tetangganya, usahanya terus berkembang pesat. Kini, jumlah karyawan Annisa sudah delapan orang dengan menambah galeri koleksi jilbab plus busana muslim pria, seluruh produk dikerjakan manual tetapi tidak produksi massal agar eksklusifitas busana tetap terjamin, setidaknya ia kini didaulat menjadi pelatih entrepreneurship diberbagai daerah, masih banyak lagi temuan serupa yang bisa dijadikan lahan pekerjaan dengan sentuhan entrepreneurs terlebih dahulu agar layak jual.

Ir. Ciputra Begawan property Indonesia berusia 78 tahun yang mula-mula mempunyai ide cemerlang membuka pelatihan entrepreneurs di berbagai perguruan tinggi dan pemda tingkat I & II, sukses mengadakan Training of Trainer (TOT) bagi dosen dan mahasiswa, Ciputra membuka kesempatan bagi masyarakat umum dengan program pelatihan TOT for Entrepreneurship Educators (TOT-EE). Semangat besar pak Ci dalam mendukung program entrepreneurs di Indonesia dan membantu mempercepat pengentasan kemiskinan itu dibuktikan dengan memberi dana pinjaman tanpa anggunan sebesar 10 milyar. Dana itu bergulir sebagai modal usaha diberikan kepada mayarakat, mahasiswa dan siapa saja yang menjadi pengusaha, namun tentu calon penerimanya harus memenuhi syarat dan lolos seleksi. Cara ini memudahkan masyarakat mendapatkan modal awal, utamanya mahasiswa yang sering kesulitan modal ketika memulai sebuah usaha setelah lulus dari perguruan tinggi, sebab sebagai pemula mahasiswa tidak memiliki jaminan usaha yang bisa dijaminkan di bank sebagai anggunan, hal seperti ini yang sempat penulis alami setelah lulus dari perguruan tinggi. Dengan program ini diharapkan mahasiswa mampu menciptakan lapangan kerja bukannya setelah lulus sibuk mencari lowongan kerja, termasuk menyerbu kesempatan menjadi CPNS, seola-olahh sulit hidup layak tanpa menjadi PNS, estimasi ini akan lenyap dengan sendirinya ketika kita mengikuti pelatihan entrepreneurs yang ada. Siapa berani coba…? Good Luck For You All

16 Nov 2009

Poligamisasi Kampus

Pada hari Rabu 9 Nopember 2009 lalu, seluruh civitas akademika kampus UIN Maliki Malang menyambut kehadiran rombongan Bapak Mentri Agama Drs. H. Surya Darma Ali, M.Si dalam rangka peresmian masjid "Ulul al-Bab" ma`had putri Sunan Ampel al-Ali.

Dalam peresmian masjid tersebut juga dihadiri Atase Agama (mulhaq diniy) Kerajaan Saudi Arabia di Jakarta Syeh Ibrahim Nuhaimsyi, 1 Guru Besar Sudan dan 4 Doktor Sudan yang diperbantukan di UIN Maliki Malang yaitu Prof. Dr. Moh. Syaikhun, Dr. Faisal Mahmud Adam, Dr. Bakree Muhammad Bukheet, Dr. Moh. Ali Abdul Halim, Dr. Moh. Ali Kamil serta pejabat daerah tingkat I provinsi Jawa Timur dan pejabat daerah tingkat II Malang. Yang menarik rombongan Bapak Mentri Agama disambut sangat meriah sepanjang perjalanan dari rektorat ke tempat acara depan masjid ulul albab oleh mahasiswa program khusus pengembangan bahasa Arab (PKPBA) yang berjumlah sekitar 2500 mahasiswa dengan memakai seragam jas almamater, sepanjang perjalanan terdengar sholawat yang menggema bersahutan mengiringi rombongan tersebut, sungguh ini merupakan pemandangan langka disebuah perguruan tinggi, karena seperti itu lazimnya terjadi di pesantren bukan di perguruan tinggi. Inilah kelebihan kampus UIN Maliki Malang dibanding yang lainnya karena ditopang oleh Ma`had dan program-program lain yang bernuansa spiritual untuk penguatan keimanan mahasiswa.

Rektor UIN Maliki Malang dalam sambutannya menjelaskan tentang kampus UIN Maliki Malang yang mengalami empat kali perubahan, semula bernama IAIN Sunan Ampel Malang Fakultas Tarbiyah cabang IAIN Sunan Ampel Surabaya kemudian pada tahun 1997 berubah menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) pada tahun 2001 berubah menjadi Universitas Islam Indonesia Sudan (UIIS) diresmikan langsung oleh Wakil Presiden RI Dr. Hamza Haz dan Wakil Presiden Republik Sudan merupakan implementasi hasil kerjasama antara Pemerintah RI dan Pemerintah Sudan, hal ini tidak berlangsung lama karena ada peraturan pemerintah yang menyebutkan bahwa Perguruan Tinggi Negeri tidak boleh menggunakan dua nama negara, akhirnya pada tahun 2004 berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang bersama-sama dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lainnya yang berjumlah 6 PTN diseluruh Indonesia yaitu; UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Jogyakarta, UIN Sunan Gunung Jati Bandung, UIN Riau dan UIN Alauddin Makasar Sulawesi Selatan, juga sempat pada tahun 2008 lalu kampus UIN Maliki Malang terukir namanya di MURI sebagai kampus terbanyak berganti nama dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun. Pada 29 Januari 2009 UIN Malang ditambah namanya belakangnya dengan Maulana Malik Ibrahim oleh Bapak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sewaktu meresmikan gedung perkuliahan UIN Malang yang menghabiskan dana sekitar 360 milyar, yang kemudian belakangan nama Maulana Malik Ibrahim telah disepakati dengan singkatan "Maliki". Terinspirasi nama Maulana Malik Ibrahim karena beliau adalah salah satu Wali Songo penyebar Islam di tanah Jawa yang datang pertama kali.

Syeh Ibrahim Nuhaimsyi Atase Agama (mulhaq diniy) Kerajaan Saudi Arabia untuk Indonesia di Jakarta sangat kagum dengan perkembangan kampus UIN Maliki Malang yang begitu cepat dan fantastik, beliau mengatakan pada tahun 2002 pernah berkunjung ke UIN Malang yang hanya masih memiliki dua gedung perkuliahan lantai tiga yang memanjang, pada tahun 2009 sekarang ini gedung perkuliahannya bertambah banyak, mewah dan megah karena setiap ruang kelas telah dipenuhi dengan falilitas komputer dan LCD pembelajaran. Ini terjadi bukan sulap bukan sihir akan tetapi karena semangat Rektor bersama seluruh civitas akademikanya yang menjadikan kampus ini sebagi istri kedua setelah istri pertama yang dirumah, mereka telah melakukan "poligamisasi" di kampus ini. Beliau juga mengatakan bahwa masjid ulul albab yang diresmikan hari ini merupakan sumbangan Kerajaan Saudi Arabia yang 8 di negara Indonesia. Pembangunan masjid ulul albab diperkirakan telah menghabiskan anggaran sekitar 2 milyar yang merupakan sumbangan Kerajaan Saudi Arabia untuk kampus UIN Maliki Malang.

Sedangkan Bapak Mentri Agama Surya Dharma Ali sangat kagum dengan perkembangan dan situasi kondisi pembelajaran di kampus UIN Maliki Malang yang sangat hidup dan bernuansa Islami, mahasiswanya berpakain rapi dan sopan, mahsiswinya berjilbab, karena menurut beliau banyak kampus Islam sekarang ini yang sudah cenderung ke sekuler, baik system pembelajaran maupun kondisi mahasiswanya secara fisik ataupun pemikiran. Oleh karena itu Bapak Mentri Agama bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Bapak Saifullah Yusuf Cholil merencanakan kampus UIN Maliki Malang sebagai kampus percontohan dan pionernya kampus-kampus Islam lainnya di Indonesia. Mabruuk ….

14 Nov 2009

Memburu Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Bismillahirrahmanirrahim..
Segala puji bagi Allah semata, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarga dan segenap sahabatnya.

Diriwayatkan oleh Al-Bukhari rahimahullah,dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Tidak ada hari di mana amal shalih pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah." Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah?". Beliau menjawab, "Tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apa pun."
Imam Ahmad rahimahullah meriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Tidak ada hari yang paling agung dan amat dicintai Allah untuk berbuat kebajikan di dalamnya daripada sepuluh hari (Dzulhijjah) ini. Maka perbanyaklah pada saat itu tahlil, takbir dan tahmid."

Amalan yang sangat dianjurkan:
1. Melaksanakan ibadah haji dan umrah. Ibadah ini adalah yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain; sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah Syurga."

2. Berpuasa selama hari-hari tersebut, atau pada sebahagiannya terutama pada hari Tarwiyah dan Arafah. Tidak disangsikan lagi bahwa puasa adalah jenis amalan yang paling utama, dan yang dipilih Allah untuk diri-Nya. Disebutkan dalam hadits qudsi, artinya: Allah subhanahu wata'ala berfirman, "Puasa itu adalah untuk-Ku, dan Aku-lah yang akan membalasnya. Sungguh dia telah meninggalkan syahwat, makanan dan minumannya semata-mata kerana Aku."
Diriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah, melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun." [Hadith Muttafaq 'Alaih].
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah radhiyallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Berpuasa pada hari Arafah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya."

3. Takbir dan dzikir pada hari-hari tersebut. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala, "... dan agar mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan..." [Surah Al-Hajj : 28] Para ahli tafsir menafsirkannya dengan maksud sepuluh hari dari bulan Dzul-hijjah. Kerana itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak dzikir pada hari-hari tersebut, berdasarkan hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid." [HR. Ahmad]

4. Taubat serta meninggalkan segala maksiat dan dosa, sehingga akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah, dan ketaatan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya. Disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallau 'anhu, bahwasanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, yang artinya "Sesungguhnya Allah itu cemburu, dan kecemburuan Allah itu manakala seorang hamba melakukan apa yang diharamkan Allah terhadapnya." [Hadith Muttafaq 'Alaih].

5. Memperbanyakkan amalan soleh terutama amalan sunat tambahan seperti solat sunat, berjihad, membaca al-Quran, menyeru kepada kebaikan mencegah kemungkaran karena semuanya akan digandakan pada hari-hari tersebut. Amalan yang dikerjakan ketika itu walaupun kecil tetapi ia lebih disukai oleh Allah dibandingkan pada hari-hari lain. Begitu juga amalan yang besar seperti berjihad di jalan Allah yang dikategorikan di antara amalan yang terbaik, tidaklah mendapat kehebatan pahala pada hari-hari itu melainkan apabila kuda (kendaraan) yang ditungganginya terbunuh dan darahnya keluar (dia cedera atau mati syahid).

6. Disyariatkan bertakbir pada beberapa hari yang mulia itu pada waktu siang atau malam terutama selepas menunaikan fardu solat lima waktu yang dikerjakan secara berjamaah. Bagi mereka yang tidak menunaikan ibadah haji, takbir bermula dari waktu subuh hari Arafah (9 Zulhijjah) dan bagi yang menunaikan haji takbir bermula pada waktu dluhur hari raya haji (10 Zulhijjah), semuanya berakhir sehingga waktu Asar pada hari ke-13 Zulhijjah.

7. Berkurban pada hari raya Qurban dan hari-hari tasyriq. Hal ini adalah sunnah Nabi Ibrahim 'alaihi salam yakni ketika Allah menebus putranya dengan sembelihan yang agung.

8. Imam Muslim meriwayatkan dari Ummu Salamah r.a bahawa Nabi s.a.w bersabda, Apabila kamu telah melihat anak pada bulan Zulhijjah dan ada di kalangan kamu yang ingin berkorban (sembelih hewan ternakan), hendaklah dia menahan dirinya dari (memotong) rambut dan kukunya, dan di dalam riwayat lain : "Maka janganlah dia memotong rambut dan kukunya sehinggalah dia berkorban.

9. Melaksanakan solat Idul Adha dan mendengarkan khutbahnya. Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti: nyanyian, judi, mabuk tamsya ke tempat maksiat dan sejenisnya. Hal ini akan menyebabkan terhapus-nya amal kebajikan yang dilakukannya selama sepuluh hari.

10. Mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan; memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.

Semoga Allah melimpahkan taufiq-Nya dan menunjuki kita kepada jalan yang lurus. Semoga shalawat dan salam tetap tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Selamat menyongsong bulan haji yang pernuh berkah..mari kita penuhi dengan amalan yang penuh kebajikan agar kita sukses selalu di dunia maupun di akhirat, Amin Yaa Robb….

12 Nov 2009

Strategi Pembelajaran Kemampuan Menyimak

Strategi Pembelajaran Kemampuan Menyima
Salah satu prinsip linguistik menyatakan bahwa bahasa itu pertama-tama adalah ujaran, yakni bunyi-bunyi bahasa yang diucapkan dan bisa didengar. Atas dasar itulah beberapa ahli pengajaran bahasa menetapkansatu prinsip bahwa pengajaran bahasa harus dimulai dengan mengajarkan aspek-aspek pendengaran dan pengucapan sebelum membaca dan menulis.

Dengan demikian, menyimak merupakan satu pengalaman belajar yang amat penting bagi para siswa dan seyogyanya mendapat perhatian sungguh-sungguh dari pengajar.
Implikasinya dalam pelaksanaan pengajaran ialah bahwa guru hendaknya memulai pelajarannya dengan memperdengarkan (sebaiknya secara spontan, tidak dengan membaca) ujaran-ujaran bahasa Arab baik berupa kata-kata maupun kalimat, setidak-tidaknya ketika guru memperkenalkan kata-kata baru, ungkapan-ungkapan baru, atau pola kalimat baru. Manfaat dan aktifitas ini ialah untuk membiasakan murid mendengar ujaran dan mengenal dengan baik tata bunyi bahasa Arab, disamping dapat menciptakan kondisi belajar penuh gairah dan menumbuhkan motivasi dalam diri murid. Hal ini sengaja ditekankan di sini, karena berdasar pengamatan, banyak di antara guru bahasa Arab yang cenderung mengajak murid-muridnya membaca buku teks sejak awal pelajaran.
Secara umum tujuan latihan menyimak adalah agar siswa dapat memahami ujaran dalam bahasa Arab, baik bahasa sahari-hari maupun bahasa yang digunakan dalam forum resmi.

a.Tahap-tahap latihan menyimak
(1). Latihan pengenalan (identifikasi)
Kemahiran menyimak (istima’) pada tahap pertama bertujuan agar siswa dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab secara tepat. Latihan pengenalan ini sangat penting karena sistem tata bunyi bahasa Arab banyak berbeda dengan bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang dikenal oleh siswa. Satu keuntungan bagi guru bahasa Arab bahwa umumnya anak-anak Indonesia khususnya yang muslim telah mengenal bunyi-bunyi bahasa Arab sejak masa kanak-kanak, dengan adanya pelajaran membaca Al-Quran dan shalat. Namun ini tidak mengurangi pentingnya latihan tersebut, karena ternyata pengenalan mereka itu belum tuntas. Ada bunyi bahas Arab yang sama dengan bunyi bahasa pelajar, ada yang mirip dan ada yang sama sekali tidak dikenal (asing).
Berdasarkan kenyataan ini, guru harus memberikan perhatian khusus kepada bunyi-bunyi yang mirip dan yang asing sama sekali bagi pelajar.

Penyajian pelajaran menyimak bisa langsung oleh guru secara Usan, akan tetapi lebih baik kalau guru bisa memakai pita ekaman dengan tape recorder atau di laboratorium bahasa. Rekaman ini penting karena siswa akan mendengarkan model-model ucapan yang benar-benar akurat, langsung dari penutur asli bahasa Arab. Dengan pemakaian pita rekaman ini, guru akan terhindar dari kelelahan dan juga dari kemungkinan kesalahan atau kekurangtepatan dalam ucapan, hal mana kalau sampai terjadi akan mengakibatkan kesalahan ‘turun menurun'.
Latihan mengenal (identifikasi) ini bisa berupa latihan dengar untuk membedakan (discrimination exercises )pengan teknik mengontraskan pasangan-pasangan ucapan yang hampir sama. Misalnya: Guru mengucapkan atau memutarkan rekaman, pelajar diminta menebak, apakah yang didengarnya itu bunyi A atau B. Contoh:
A : أليم
B : عليم
Guru / Rekaman Murid
أليم A
عليم B
عليم B
أليم A
Guru memperdengarkan satu set yang terdiri dari 4 - 5 kata atau frasa, sebagian mengandung bunyi bahasa yang ingin dilatihkan. Murid diminta mengidentifikasi dengan menyebut nomor kata-kata yang mengandung bunyi tersebut. Misalnya, untuk mengidentifikasi bunyi (ق) guru memperdengarkan:
1. مقعد
2. مقبول
3. مكتب
Murid merespons dengan menyebutkan angka: satu, dua tiga.
Variasi lain ialah, murid diminta mengidentifikasi apakah pasangan kata yang diperdengarkan oleh guru, fonem pertamanya sama atau berbeda. Misalnya:
Guru / Rekaman Murid
جبين – جميل S
زميل – جمبل S
شيمة – صيام TS
مسجد – مسرح S
مشكاة – مصباح TS
Respons siswa bisa dinyatakan dengan berbagai cara :
- bisa secara Jisan, segera setelah model selesai diperdengarkan, baik individual maupun klasikal;
- bisa dengan isyarat jari, misalnya untuk menyatakan angka sati dua atau tiga dan seterusnya; dan
- bisa secara tertulis; untuk kemudian diperiksa oleh guru.

(2). Latihan mendengarkan dan menirukan.
Walaupun latihan-latihan menyimak bertujuan melatil pendengaran, tapi dalam praktek selalu diikuti dengan latihai pengucapan dan pemahaman, bahkan yang disebut terakhir inilal: yang manjadi rujuan akhir dari latihan menyimak. Jadi setelah siswa mengenal bunyi-bunyi bahasa Arab melalui ujaran-ujaran yang didengarnya, ia kemudian dilatih untuk mengucapkan dan mamahami makna yang dikandung oleh ujaran tersebut. Dengan demikian pelajaran isrima'sekaligus melatih kemampuan reseptif dan produktif.
Dalam tahap permulaan, siswa dilatih untuk mendengarkan dan menirukan. Kegiatan ini dilakukan oleh guru, ketika memperkenajkan kata-kata atau pola kalimat yang baru, atau dalam waktu yang sengaja dikhususkan untuk latihan menyimak. Latihan menirukan ini difokuskan pada bunyi-bunyi bahasa yang asing bagi siswa, juga pada pengucapan vokal panjang dan pendek, bertasydid dan tidak bertasydid, yang tidak dikenal dalam bahasa Indonesia.
Beberapa contoh:
(a) Latihan pengucapan bunyi ( ق )

Guru mengucapkan murid menirukan
قلم قلم
قمر قمر
قصد قصد
قدم قدم

(b) Latihan pengucapan beberapa bunyi yang berdekatan.
Guru Siswa
حبر حبر
خبر خبر

(c) Latihan pengucapan vokal panjang dan pendek.
Guru Siswa
بارد بارد
بريد بريد
قابل قابل
قتيل قتيل

(d) Latihan pengucapan vokal bertasydid.
Guru Siswa
كسر كسر
كسّر كسّر
كفر كفر
كفّر كفّر

Latihan-latihan mendengarkan dan menirukan (listen and repeat /الاستماع والترديد ) ini akan lebih efisien dan efektif kalau dilakukan di laboratorium bahasa, sebab berbagai teknik bisa dipraktekkan. Oisamping itu latihan bisa dilakukan secara individual dalam waktu bersamaan, dan siswa dapat membandingkan ucapannya sendiri dengan model ucapan yang ditirunya. Pembetulan ucapan bisa dilakukan oleh siswa secara self correctionلإصلاح الذاتي

3) Latihan mendengarkan dan memahami
Tahap selanjutnya, setelah siswa mengenal bunyi-bunyi bahasa dan dapat mengucapkannya, latihan menyimak bertujuan agar siswa mampu memahami bentuk dan makna dari apa yang didengarnya itu. Latihan mendengar untuk pemahaman ini dapat dilakukan dengan berbagai macam teknik, antara lain:
(a) latihan melihat dan mendengar (انظر واسمع)
Guru memperdengarkan materi yang sudah direkam, dan pada waktu yang sama memperlihatkan rangkaian gambar yang mencerminkan arti dan isi materi yang didengar oleh siswa tadi. Gambar-gambar tersebut bisa berupa film-strip, slide, gambar dinding dan sebagainya.
(b) Latihan membaca dan mendengar (اقرأ واسمع)
Guru memperdengarkan materi bacaan yang sudah direkam dan siswa membaca teks (dalam hati) mengikuti materi yang diperdengarkan. Pada tingkat permulaan, perbendaharaan kata-kata yang dimiliki siswa masih terbatas. Oleh karena itu, harus dipilihkan bahan yang pendek-pendek, mungkin berupa percakapan sehari-hari atau ungkapan-ungkapan sederhana yang tidak terlalu kompleks.
(c) Latihan mendengarkan dan memeragakan ( اقرأ ومثّل)
Dalam latihan ini, siswa diminta melakukan gerakan atau tindakan non verbal sebagai jawaban terhadap stimulus yang diperdengarkan oleh guru. Kegiatan ini tidak terbatas pada ungkapan sehari-hari digunakan oleh guru dalam kelas seperti:
اقرأ – أقفل الكتاب – اجلس – اكتبوا – امسح السبورة – افتح الشباك
Tetapi juga kegiatan-kegiatan yang berlaku di luar kelas yang dapat didemonstrasikan, seperti:
تبكي فاطمة – يضحك فريد – السائق يقود السيارة – الخادم يكنس البلاط
Ketiga jenis latihan yang bam saja disebutkan, adalah latihan permulaan bagi jenis latihan berikutnya, yakni latihan pemahaman ( فهم المسموع ) yang lebih luas.
(d) Latihan mendengarkan dan mamahami
Pada akhirnya, mendengarkan sesuatu adalah untuk memperoleh informasi. Infofmasi itu mungkin tersurat/ekplisit, dinyatakan seeafa jelas. Tetapi mungfcin juga tersirat/implisit, yang memerlukan pengamatan dan penilaian lebih jauh.
Untuk mendapatkan informasi yang akurat, dalam arti tepat dan bermanfaat, seorang penyimak harus pandai-pandai memilih dan mengingat hiana yang penting dan mengabaikan apa yang tidak penting, kemudian mengambil kesimpulan.
Ini berarti bahwa menyimak adalah ketrampilan yang dapat dicapai hanya dehgan latihan-latihan. Tujuan latihan menyimak pada tahap ini ialah agar siswa memiliki ketrampilan memahami isi suatu teks lisan dan mampu secara kritis menangkap isi yang dikandungnya, baik yang tersurat maupun yang tersirat.
Pada tahap ini, kepada siswa diperdengarkan teks lisan (dibacakan langsung oleh guru atau melalui pita rekaman).

Mereka diminta menyimak, memahami dan kemudian menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk menguji pemahaman mereka.
Dalam hubungan dengan latihan mendengarkan untuk pemahaman ini perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1)Pendengar menerima informasi melalui rangkaian bunyi bahasa dengan susunan nada dan tekanan penempatan persendian (juncture). Perubahan susunan unsur bunyi dapat mengubah hubungan antarbagian kalimat atau arti kalimat secara keseluruhan. Kita sering menjumpai kalimat tanya yang bentuk dan susuman katanya sama dengan kalimat berita, namun berbeda karena lagu kalimat yang dipakai Dalam pelajaran menyimak henclaknya dipupuk kemampuan siswa untuk menafsirkan makna kalimat melalui unsur-unsur bunyi.
2)Dalam tutur pembicaraan atau dalam teks yang dilisankan, biasanya terdapat gagasan pokok dan gagasan penunjang. Siswa hendaknya dilatih untuk dapat membedakan gagasan pokok dari gagasan sampingan, contoh dan ilustrasi. Misalnya dengan mengamati ungkapan petunjuk peralihan, seperti dalam bahasa Arab:لأن, لذلك, رغم أن, لأنه dan sebagainya.
3)Dalam memilih teks lisan hendaknya guru memperhatikan hal- hal berikut:
• usia dan minat siswa
•kosakata yang dimiliki siswa
•tingkat kematangan dan kecepatan siswa dalam mengikuti teks lisan.
Prinsip pengajaran: dari yang mudah ke yang sulit, dari yang pendek ke yang panjang, dari yang kongkrit ke yang abstrak, sebaiknya dipakai dalam hubungan ini.
4)Kecepatan yang wajar tentu merupakan tujuan akhir pelajaran menyimak ini, tetapi untuk tahap-tahap permulaan tidak ada salahnya kalau ucapan diperlambat sedikit. Yang diperlambat bukan ucapan kata-katanya, tapi jedahnya yang diperpanjang. Penyajian teks lisan untuk tingkat-tingkat permulaan perlu diulang, kalau perlu sampai tiga kali.
5)Penggunaan alat peraga banyak sekali manfatnya dan dapat membantu mempercepat pengertian. Tapi ada kalanya alat peraga ini dengan sengaja tidak dipakai agar siswa tidak terlalu banyak menggantungkan diri pada isyarat yang diperolehnya dari alat peraga ini. Dengan kata lain, para siswa diharapkan memahami teks-teks lisan hanya dari isyarat yang diterimanya melalui gerbang telinga saja.
6)Untuk tingkat lanjut, situasi perlu dibuat mendekati situasi sehari-hari. Gangguan-gangguan seperti background musik atau suara orang lain yang sedang bercakap-cakap, perlu dengan sengaja dimasukkan dalam rekaman. Hal ini tentu memersulit usaha meinahami teks lisan yatig sedang disajikan, tapi itulah realitas dalam kehidupan sehari-hari.
7)Guru sebaiknya menuliskan kata-kata kunci sebelum pelajaran dimulai dan menjelaskan maknanya. Tentu saja tidak semua kata baru dapat dikatakan sebagai kata kunci dan dijelaskan kepada siswa, karena kesempatan untuk menerka arti kata dari hubungan kalimat perlu juga diberikan kepada mereka.
8)Guru hendaknya menyampaikan kepada siswa dengan jelas apa yang harus mereka kerjakan. Petunjuk yang jelas akan merangsang para siswa dan menambah semangat mereka untuk berusaha memahami teks lisan yang disajikan guru.
9)Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap apa yang didengarkannya, maka setiap materi yang disajikan hendaknya dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan. Sistematika pertanyaan untuk pelajaran menyimak ini akan diuraikan kemudian.
10)Respon atau jawaban para siswa bisa bervariasi. Untuk tingkat-tingkat permulaan, jawaban bisa berupa:
gambar-gambar, atau
jawaban lisan dengan bahasa Indonesia.
Untuk siswa tingkat menengah atau lanjutan, jawaban dalam bentuk lisan atau tulisan dengan bahasa Arab. Tapi perlu digarisbawahi bahwa tujuan utama bukan hakekat jawaban itu sendiri, tetapi pengertian yang ditunjukkan siswa terhadap teks lisan yang disajikan.
b.Strategi pembelajaran Istima’ modern
Pada umumnya, pembelajaran istima’ disampaikan dengan menggunakan media audio. Hal ini dikarenakan untuk mendatangkan natiq ashli tidaklah mudah, sementara itu jika dilakukan oleh guru langsung yang notabene bukan orang Arab asli, biasanya ada perbedaan logat dengan bahasa aslinya. Media audio yang biasa digunakan adalah tape recorder, CD, dan laboratorium bahasa. Hanya saja, jika dilihat dari pertimbangan efisiensi, maka tape recorder dan CD merupakan pilihan media yang cukup murah dan efektif digunakan. Dalam tulisan ini, akan dijelaskan 3 macam strategi pembelajaran istima’ dengan menggunakan media audio tape recorder atau CD.
Sebagaimana telah diuraikan dalam bab pertama, bahwa kemampuan istima’ itu cukup beragam dan bertingkat-tingkat. Yang paling sederhana, istima’ dimaksudkan untuk memperdengarkan bunyi bahasa Arab kepada siswa untuk ditirukan dan dihafalkannya. Dalam pengembangan strategi ini lebih menitik beratkan pada aspek pemahaman dan pengungkapan kembali terhadap apa yang sudah didengarnya baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.

Beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran istima’ ini adalah:

1.Strategi 1
Strategi ini bertujuan untuk melatih kemampuan mendengarkan bacaan dan memahami isi bacaannya secara global. Dalam strategi ini yang dibutuhkan adalah rekaman bacaan dan potongan-potongan teks yang terkait dengan isi bacaan tersebut untuk dibagikan kepada siswa. Langkah-langkahnya adalah:
Bagikan potongan-potongan teks yang dilengkapi dengan alternatif jawaban benar atau salah (B/S).
Perdengarkan bacaan atau nash lewat kaset atau CD dan para siswa ditugaskan untuk menangkap isi bacaan secara umum.
Setelah bacaan selesai, para siswa diminta membaca pernyataan-pernyataan yang telah dibagikan, kemudian memberikan jawaban benar atau salah terhadap pernyataan tersebut. Jika pernyataan tersebut sesuai dengan isi bacaan yang didengar, berarti benar, dan jika tidak sesuai maka jawabannya salah.
Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan jawabannya
Perdengarkan sekali lagi kaset tersebut agar masing-masing siswa dapat mencocokkan kembali jawaban yang telah di tulis
Berikanlah klarifikasi terhadap semua jawaban tersebut agar semua siswa mengetahui kebenaran dari jawaban mereka masing-masing.

2.Strategi 2
Strategi ini lebih menekankan pada aspek kemampuan memahami isi bacaan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengiringi dalam setiap bacaan tersebut. Langkah-langkahnya adalah:
•Perdengarkan nash yang sudah direkam dalam kaset maupun CD.
•Mintalah semua siswa untuk mendengarkan dan mencatat hal-hal yang penting
•Mintalah semua siswa untuk menjawab soal-soal yang disampaikan pada akhir bacaan tersebut. Jawaban dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis
•Mintalah masing-masing siswa untuk menyampaikan jawabannya (presentasi)
•Berikan klarifikasi di akhir sessi terhadap jawaban siswa.

3.Strategi 3
Strategi ini tidak hanya menitik beratkan pada aspek kemampuan memahami isi bacaan, tetapi juga kemampuan untuk mengungkapkan kembali apa yang sudah didengarnya dengan bahasa sendiri. Langkah-langkahnya adalah:
•Perdengarkan nash yang sudah direkam dalam kaset atau CD.
•Tugaskan kepada setiap siswa untuk mencatat kata-kata kuncinya (keyword) sambil mendengarkan
•Setelah selesai, para siswa diminta untuk mengungkapkan kembali isi bacaan tersebut dalam bentuk lisan atau tulisan.
•Mintalah setiap siswa untuk menyampaikan (mempresentasikan) hasilnya secara bergantian.
Berikan klarifikasi terhadap hasil kerja siswa untuk memberikan penguatan terhadap pemahaman siswa

11 Nov 2009

Model Baru Pembelajaran Bahasa Arab; hasil observasi di Bali

Pada hari Jum`at tanggal 6 Nopember 2009 kemarin saya bersama rombongan berangkat ke Bali untuk studi banding ke Indonesian Australian Language Foundation (IALF) yang beralamat di Jl. Sesetan 190 Denpasar Bali, dengan tujuan ingin mendalami sisi managemen, system pembelajaran, pengelolaan SDM, fasilitas, lingkungan, media, waktu belajar, materi, evaluasi dan metode yang digunakan.

Rombongan Program Studi Doktor dan Magister Pendidikan Bahasa Arab UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang berjumlah 5 orang ini dipimpin Dr. H. Torkis Lubis, DESS Ketua Program Studi Doktor (S3), Dr. H. Syuhadak Ketua Program Studi Magister (S2), H.M. Abd. Hamid, MA Sekretaris Program Doktor, dan saya sendiri Sekretaris Program Studi Magister PBA. Dalam pertemuan tersebut, kita disambut oleh managernya Mrs. Denies Finney dan Mrs. Caroline sebagai Kabid. ELTIS (English language training for Islamic schools) yang merupakan program pelatihan bahasa Inggris untuk guru-guru tingkat MTs. ELTIS adalah program yang dibentuk tahun 2007 di bawah LAPIS (learning assistance program for Islamic schools – program bantuan pembelajaran bagi sekolah-sekolah Islam) yang didanai oleh pemerintah Australia melalui AusAID. Dalam merekut guru-guru MTs ini LAPIS bekerjasama dengan DEPAG RI Pusat dan IAIN Sunan Ampel Surabaya.

IALF ini merupakan pusat pelatihan dan penyedia jasa konsultasi kebahasaan yang didirikan berdasarkan kerjasama antara pemerintah Indonesia dan Australia, yang saat ini dikenal sebagai salah satu lembaga bahasa terbaik dikawasan Asia Pasifik. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris para peserta kursus serta untuk memperluas jaringan dan jalinan komunikasi, dengan fokus pengembangan empat ketrampilan berbahasa: speaking, listening, reading dan writing.

IALF Bali bekerjasama dengan International Development Program (IDP) yang menyelenggarakan study tour ke Australia, artinya mahasiswa Indonesia yang telah mendapatkan beasiswa study ke Australia maupun yang masih akan mencari beasiswa study ke Australia digodok di lembaga ini. Masa penggodokannya setiap peserta bervarasi melihat tingkat kemampuan bahasa Inggris mereka. Tes kemampuan peserta didik diukur dengan menggunakan International English Language Testing System (IELTS) dan tidak menggunakan TOFL lagi. IELTS adalah tes yang dipakai tolak ukur kemampuan berbahasa Inggris pelajar, mahasiswa dan pekerja juga pelamar Permanent Resident di Negara-negara yang berbahasa Ingris, seperti Australia, Inggris, Selandia Baru, Kanada, Amerika, dll. IELTS ini dikelola bersama-sama oleh IDP IELTS Australia, British Council dan Universitas of Cambridge ESOL. Jika hasil tes peserta kursus nilainya kurang dari 5 maka lama kursusnya 9 bulan, nilainya kurang dari 6 maka lama kursusnya 6 bulan, nilainya lebih dari 6,5 maka lama kursusnya 3 bulan, jika nilainya excellent maka waktu yang dibutuhkan cukup 1 bulan saja sebagai pemantapan.

Setelah mengadakan pertemuan seharian penuh mulai pagi hingga sore hari dan ditutup dengan observasi ke semua tempat dan fasilitas yang ada, maka kami beserta rombongan merasa sangat puas dengan penjelasan dan kenyataan yang ada karena harapan dan tujuan yang kami konsep sebelumnya sudah terjawab semua. Disamping itu lembaga ini memang benar-benar dikelola sangat professional baik dari sisi managemen pembelajaran, pengelolaan SDM maupun fasilitas sarana penunjangnya, yaitu ruang kelas dan ruang dosen semua ber-AC dan internet gratis.

Hasil observasi studi banding tersebut ---saya pribadi berpikir--- bahwa managemen pembelajaran bahasa Arab dikampus kita UIN Maliki ini sudah saatnya dibenahi agar menjadi lebih baik, terutama program khusus pengembangan bahasa arab (PKPBA) yang menjadi program unggulan dan sudah berjalan hampir 12 tahun tapi belum ada pembenahan yang signifikan dari sisi managemen pembelajarannya.

Pembenahan-pembenahan itu misalnya, peng-klasifikasi-an antara mahasiswa yang mahir berbahasa Arab dengan yang tidak bisa berbahasa Arab sama sekali, mahasiswa yang sudah mahir berbahasa Arab cukup mengikuti program intensif PKPBA pada malam hari saja dengan jumlah mahasiswa 15 orang perkelas, adapun mahasiswa yang tidak mahir berbahasa Arab harus mengikuti program intensif PKPBA mulai pukul 14.00 sampai dengan 17.00 dengan jumlah mahasiswa 15 orang perkelas dengan materi buku panduan Arabiyah Baina Yadaika seperti yang sudah berjalan seperti sekarang ini, adapun mahasiswa yang sudah mahir berbahasa Arab menggunakan materi khusus yang didesain untuk pengembangan dan pemantapan. Kelebihan model baru seperti ini adalah; 1) mahasiswa yang sudah mahir berbahasa Arab benar-benar mendapatkan ilmu pengetahuan baru tentang kebahasaan, mereka tidak dihadapkan pada pelajaran dasar lagi yang menyebabkan kejenuhan dan kejemuhan akibat mengulang pelajaran yang sudah mereka kuasai. 2) mahasiswa bisa belajar secara intensif dan benar-benar maksimal dengan jumlah mahasiswa 15 orang perkelas. 3) mahasiswa mempunyai waktu yang cukup untuk menghafalkan mufrodat atau kosa-kata yang merupakan kunci berbahasa. 4) ada perbedaan materi yang signifikan antara mahasiswa yang sudah mahir berbahasa Arab dengan yang tidak mahir. 5) tidak mengurangi waktu belajar, artinya waktu belajar tetap pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB. 6) tidak menambah jumlah dosen pengajar. Adapun kelemahan model yang sudah berjalan selama ini adalah; 1) jumlah mahasiswa yang terlalu gemuk dan tidak ideal menurut teori pembelajaran, dengan jumlah 35 mahasiswa per kelas menyebabkan proses pembelajaran tidak efektif. 2) mahasiswa tidak punya waktu untuk menghafalkan mufrodat dan mengerjakan tugas mandiri yang menyebabkan kurang berhasilnya tujuan pembelajaran. 3) mahasiswa yang sudah mahir berbahasa Arab kurang mempunyai greget lagi untuk belajar, mereka cenderung meremehkan pelajaran karena mengulang-ulang pelajaran yang sudah mereka kuasai. 4)tidak ada pembedaan materi antara mahasiswa yang sudah mahir berbahasa Arab dengan yang tidak mahir, karena buku panduannya sama yaitu Arabiyah Baina Yadaika.

Oleh karena itu apa salahnya kalau kita mencoba terobosan baru yang lebih efektif dan efisien, tentu tidak menghilangkan sesuatu yang sudah berjalan baik. SELAMAT DIRENUNGKAN dan MARI KITA COBA…

21 Okt 2009

Strategi Pembelajaran Bahasa

Kisi-kisi Perkuliahan
Fakultas Humaniora dan Budaya
Jurusan Pendidikan Bahasa Arab
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jawa Timur

Mata kuliah : Strategi Pembelajaran Bahasa Arab
Bobot SKS : 3 sks
Semester : V (lima)
Pengampu : H. Saiful Mustofa, M.Pd.

A. Diskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini adalah jenis mata kuliah keahlian berkarya (MBK), melalui mata kuliah ini mahasiswa akan diberi pengetahuan dan ketrampilan tentang teori dan praktek strategi pembelajaran unsur dan ketrampilan bahasa arab yang meliputi strategi pembelajaran ashwat, mufrodat, tarokib, maharah istima`, kalam, qira`ah dan kitabah untuk semua tingkat kemampuan berbahasa (dasar, menengah dan tinggi).
B. Tujuan
Setelah selesai mempelajari mata kuliah ini, mahasiswa mampu menguasai strategi pembelajaran unsure-unsur bahasa arab (ashwat, mufrodat, tarokib) dan ketrampilan bahasa arab (istima`, kalam, qira`ah dan kitabah) serta mereka diharapkan mampu mengaplikasikannya dalam proses belajar mengajar bahasa arab pada semua jenjang pendidikan.
C. Materi
Untuk menncapai tujuan tersebut, maka materinya disusun sebagai berikut:
1. Pengertian strategi dan strategi pembelajaran bahasa arab
2. Strategi pembelajaran unsur-unsur bahasa arab (ashwat, mufrodat, tarokib)
3. Strategi pembelajaran ketrampilan bahasa arab (istima`, kalam, qira`ah dan kitabah)
D. Aspek Penilaian
1. Kehadiran : 10 %
2. Presentasi materi perkuliahan : 20 %
3. Ujian tengah semester : 20 %
4. Ujian akhir semester : 25 %
5. Unjuk kerja mahasiswa : 25 %
E. Daftar Rujukan
- M. Abd. Hamid dkk, Pembelajaran Bahasa Arab; pendekatan, metode, strategi, materi dan media. Malang, UIN Press Malang, 2008.
- Iskandar wassid dan Dadang Suhendar, Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung, Pascasarjana UPI – Rosdakarya, 2008.
أحمد طعيمة، 1989. تعليم العربية لغير الناطقين بها مناهجه وأساليبه. إيسسكو
الخولي, 1982. أساليب تدريس اللغة العربية. المملكة العربية السعودية
علي أحمد مذكور, 1991. تدريس فنون اللغة العربية، القاهرة: دار الشواف
لجنة الإعداد والترجمة، 1990. مذاهب و طرائق في تعليم اللغات. المملكة العربية السعودية
الناقة، 19985. تعلم اللغة العربية للناطقين بلغات أخرى أسسه، مداخله، طرق تدريسه. مكة المكرمةز أم القرى

19 Okt 2009

Dikhotomi Ilmu Pengetahuan

Akhir-akhir ini kita sering mendengar parsialisasi ilmu pengetahuan, ada ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum. Dalam banyak momentum penting kita sering mendengar dan melihat hal itu, baik yang ditulis resmi dalam sebuah buku, makalah, diktat, modul, media cetak maupun dalam media elektronika. Bahkan di dalam perguruan tinggipun ---yang notabene--- gudangnya pakar ilmu pengetahuan sering kita mendengar hal yang sama. Pertanyaannya, bagaimana parsialisasi ilmu pengetahuan itu menurut pandangan Islam ?...

Sebenarnya kalau kita cermat dalam membaca sejarah, Islam tidak mengenal dikhotomi ilmu pengetahuan,tidak ada pemisahan antara ilmu pengetahuan agama dan ilmu pengetahuan umum. Bermula dari Filosof Islam al-Ghozali yang hidup pada tahun 450 H, beliau mengklasifikasi tentang ilmu pengetahuan, merinci bangunan ilmu pengetahuan secara jelas dan gamblang sesuai dengan jenis, sifat, karakter dan model ilmu pengetahuan tersebut. Beliau sama sekali tidak menjastifikasi tentang ilmu pengetahuan itu sendiri apalagi bermaksud memisahkan antara masing-masing ilmu pengetahuan tersebut terutama ilmu pengetahuan agama dan umum, karena pada dasarnya semua ilmu pengetahuan yang bersumber dari al-Qur`an dan al-Hadits itu berhubungan dan bertalian erat satu sama lain dan saling melengkapi. Kalaulah ada ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri dan tidak sejalan dengan ilmu pengetahuan lain, bisa di pastikan bahwa ilmu pengetahuan yang model tersebut tidak merujuk dan tidak bersumber pada al-Qur`an dan al-Hadits, biasanya merujuk pada ilmuwan barat yang sebelum Islam datang -dalam sejarah- mereka hidup dalam kemiskinan, kekumuhan dan peradaban yang serba terbelakang karena mereka tertinggal jauh dengan Islam terutama di bidang ilmu pengetahuan, tehnologi dan pendidikannya. Begitu juga kalau ada orang yang masih mempersoalkan dan mempertentangkan tentang dikhotomi tersebut mungkin orang itu belum sempat membaca dan mempelajari sejarah ilmu pengetahuan secara cermat dan cerdas, hal ini sebetulnya sudah dijelaskan secara detail oleh al-Ghozali dalam kitabnya "al-Munqidz min al-Dlolal".

Hal ini juga tergambar dengan jelas jika kita sempat membaca dan mempelajari sosok figur Ulama` Islam lainnya yang hidup 4 abad setelah al-Ghozali, yaitu Ibnu Khaldun. Beliau hidup pada tahun 880 H, pada usia 7 tahun sudah hafal al-Qur`an 30 juz, usia 13 tahun sudah selesai belajar Islam, artinya beliau sudah menguasai bahasa arab, ilmu bahasa, mustholah, tauhid, fiqh, akhlaq, tasawuf dan tarikh atau sejarah. Pada usia 20 tahun beliau sudah dimintai fatwa-fatwanya, jika beliau duduk bersama ahli fisika beliau jadi fisikawan dan dimintai fatwa tentang fisika, jika duduk bersama ahli kimia beliau jadi kimiawan dan dimintai fatwa tentang kimia, jika duduk bersama ahli biologi beliau jadi pakar biologi dan dimintai fatwa tentang biologi, dan jika duduk bersama ahli agama atau para Ulama` beliau jadi muftinya dan dimintai fatwa-fatwa tentang agama.

Model pribadi seperti beliau ini yang seharusnya dijadikan uswah dalam memaknai sebuah ilmu pengetahuan, dalam diri beliau tidak mengenal parsialisasi ilmu pengetahuan apalagi dikhotomi ilmu pengetahuan, bahkan jika memberi sambutan kata pengantar dalam setiap jenis buku apa saja beliau selalu menulisnya 600 halaman lebih, padahal biasanya kata pengantar tidak lebih dari 5 halaman saja itupun sudah termasuk banyak untuk ukuran sekarang.

Paradigma ini jika kita kerucutkan ke dunia kampus, untuk Kerajaan Saudi Arabia dikembangkan oleh King Saud University dikampus ini tidak hanya dikembangkan ilmu pengetahuan agama saja tapi berbagai disiplin ilmu juga berkembang disini, ada Fak Saintek, Fak Kedokteran, Fak Komunikasi, Fak Ekonomi, Fak Pertanian, disamping ada Fak Tarbiyah, Fak Adab dan Fak Syariah, dan Alhamdulillah di Indonesia paradigma ini sudah dikembangkan oleh UIN seluruh Indonesia, terutama UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai pionernya.Semoga dengan tambahan sharing dan informasi seperti ini menjadikan kita lebih dewasa dalam memaknai sebuah bangunan ilmu pengetahuan. Wallahu a`lam.

18 Okt 2009

Agama, wali dan pendeta

Saya teringat dengan slogan ketua umum PAN Bp. Soetrisno Bachir yang sangat terkenal "Hidup adalah Perbuatan". Tapi dalam komentar ini saya akan memaknai lain, bahwa hidup adalah sebuah pilihan, seseorang mau memilih untuk memeluk Islam, Kristen, Hindu, Budha dst...monggo kerso tidak ada larangan, itu hak masing-masing setiap orang, di sinilah fungsi dari firman Allah fastabiqul khoirot, berlomba-lomba mencari kebenaran. Jika seseorang akan mencari sebuah kebenaran dengan sungguh-sungguh, pasti Allah akan memberi dan membukakan jalan terang bagi dia, meski dia non muslim. Banyak dalam cerita orang muslim mati dalam keadaan tidak beriman alias kafir, dan sebaliknya orang kafir tapi mendekati ajal dia mati dalam keadaan muslim dan beriman, karena itu seharusnya seseorang dalam menjalani hidup didunia ini yang dicari hanyalah Ridlo Allah SWT. Dalam hal ini ada cerita seorang pendeta mati dalam keadaan husnul khotimah.

Ibrahim al-Khawas adalah seorang wali Allah yang terkenal keramat dan dimakbulkan segala doanya oleh Tuhan. Beliau pernah menceritakan suatu peristiwa yang menakjubkan yang pernah dialaminya tentang seorang pendeta. Beliau bercerita "Menurut kebiasaanku, aku keluar menziarahi Mekah tanpa kenderaan dan kafilah. Pada suatu kali, tiba-tiba aku tersesat jalan dan kemudian aku berhadapan dengan seorang rahib Nasrani (Pendeta Kristiani)." dia melihat aku dia pun berkata, "Wahai rahib Muslim, bolehkah aku bersahabat denganmu?"

Ibrahim segera menjawab, "Ya, aku tidak akan menghalangi kehendakmu itu."
Maka berjalanlah Ibrahim bersama dengannya selama tiga hari tiga malam tanpa meminta makanan sehingga rahib itu menyatakan rasa laparnya, dia berkata, "wahai rahib muslim, aku lapar sekali berilah aku sesuatu makanan yang ada padamu."
Mendengar permintaan rahib itu, lantas Ibrahim pun bermohon kepada Allah dengan berkata, "Wahai Tuhanku, Pemimpinku, Pemerintahku, janganlah engkau memalukan aku di hadapan seteru engkau ini…."

Belum pun habis Ibrahim berdoa, tiba-tiba turunlah setalam hidangan dari langit berisi dua keping roti, air minuman, daging masak dan tamar (kurma). Maka mereka pun makan dan minum bersama dengan lahap sekali.
Setelah itu keduanya meneruskan perjalanan. Sesudah tiga hari tiga malam Ibrahim berkata kepada rahib itu, "Hai rahib Nasrani, aku lapar sekali berilah aku sesuatu makanan yang ada padamu". Rahib itu menghadap kepada Allah, tiba-tiba turun setalam hidangan dari langit seperti yang diturunkan kepadaku dulu

Sambung Ibrahim lagi, "Tatkala aku melihat yang demikian, maka aku pun berkata kepada rahib itu… Demi Kemuliaan dan Ketinggian Allah SWT, tiadalah aku makan sehingga engkau memberitahukan (hal ini) kepadaku."
Jawab rahib itu, "Hai Ibrahim, tatkala aku bersahabat denganmu, maka jatuhlah sebuah kemakrifatanmu kepadaku, lalu aku memeluk agama yang kamu anut. Sesungguhnya aku telah membuang-buang waktu dalam kesesatan dan sekarang aku telah mendekati Allah dan berpegang kepada-Nya. Dengan kedekatanmu kepada Tuhan kamu, tiadalah Dia memalukan aku. Maka terjadilah kejadian yang engkau lihat sekarang ini. Aku telah mengucapkan seperti ucapanmu (kalimah syahadah)."

Maka sukacitalah Ibrahim setelah mendengar jawapan rahib itu. Kemudian keduanya pun meneruskan perjalanan sampai ke Mekah yang mulia. Setelah kami mengerjakan haji, maka kami tinggal dua tiga hari lagi di tanah suci itu. Suatu ketika, rahib itu tiada kelihatan olehku, lalu aku mencarinya di masjidil haram, tiba-tiba aku mendapati dia sedang bersembahyang di sisi Kaabah."
Setelah selesai rahib itu bersembahyang maka dia pun berkata, "Hai Ibrahim, sesungguhnya telah hampir bertemu perjumpaanku dengan Allah SWT, maka peliharalah kamu akan persahabatan dan persaudaraanku denganmu."

Setelah dia berkata begitu, tiba-tiba dia menghembuskan nafasnya yang terakhir, ia pulang ke Rahmatullah. Seterusnya Ibrahim menceritakan, "Maka aku merasa amat dukacita di atas kepergiannya itu. Aku segera menguruskan hal-hal pemandian, kafan dan pengebumiannya. Pada malam itu aku bermimpi melihat rahib itu dalam keadaan yang begitu cantik sekali tubuhnya dihiasi dengan pakaian sutera yang indah."

Melihatkan itu, Ibrahim pun terus bertanya, "Bukankah engkau ini sahabatku kemarin, apakah yang telah dilakukan oleh Allah terhadap engkau?"

Dia menjawab, "Aku berjumpa dengan Allah dengan dosa yang banyak, tetapi dimaafkan dan diampunkan-Nya semua itu kerana aku bersangka baik (khusnu dzanku) kepada-Nya dan Dia menjadikan aku seolah-olah bersahabat dengan engkau di dunia dan di akhirat."

Begitulah persahabatan diantara dua orang yang berpengetahuan tinggi dan memiliki kualitas keagamaan yang baik, akhirnya keduanya memperoleh hasil yang baik dan memuaskan pula. Walaupun salah seorang dahulunya beragama lain, tetapi berkat keikhlasan dan kebaktiannya kepada Allah, akhirnya Allah berkenan membuka pintu HidayahNya untuk dia, sehingga diakhir hayatnya dia memeluk Islam dan mati dalam kedaan Khusnul Khotimah.

Kita doakan semoga para pendeta yang telah berkenalan, bersahabat, bersentuhan dan bersenggama secara intelektual dengan Islam segera diberi hidayah oleh Allah SWT sehingga akan muncul banyak cerita tentang rahib-rahib yang mati memeluk Islam dan mati khusnul khotimah seperti cerita diatas, semoga…

29 Agu 2009

intropeksi

Setiap kita tentu pernah berbuat salah, melakukan dosa. Tapi, tak banyak di antara kita yang mau sibuk mengkalkulasi kesalahan-kesalahannya itu. Padahal, introspeksi diri, yakni mencoba menghitung jumlah kealpaan yang pernah kita perbuat baik kepada Tuhan maupun kepada sesama, tidak kalah pentingnya dengan menjumlah kebaikan dan jasa yang kita lakukan. Introspeksi diri (tafakkur) itu, menurut ulama besar Mesir almarhum Abbas Mahmud al-Akkad, dalam agama hukumnya wajib. Rasulullah SAW sendiri berulangkali menekankan pentingnya bertafakkur sejenak yang, kata beliau, nilainya bisa melebihi ibadah setahun.

Lalu, bagaimanakah cara bertafakkur itu menurut agama? Para ulama menyatakan, dengan salat tahajud setelah lewat tengah malam. Sebelum salat tahajud, hendaknya didahului dengan salat taobat (tobat) dua rakaat. Setelah itu, barulah dimulai bertafakkur, bermuhasabah. Untuk bertafakkur atau bermuhasabah ini, Rasulullah juga terbiasa menggedor-gedor rumah Ali r.a. dan mengajaknya melakukan amalan sunat itu. Sedang tolok ukur untuk bermuhasabah itu, Nabi SAW menjelaskan: Barangsiapa kualitas hidupnya hari ini lebih baik dari kemarin, dialah orang yang beruntung. Barangsiapa kualitas hidupnya hari ini sama dengan kemarin, maka dia termasuk orang yang rugi. Dan barangsiapa kualitas hidupnya hari ini lebih buruk dari kemarin, maka terkutuklah dia.

Tidak bisa dibantah, bahwa dosa-dosa yang kita perbuat (kalau kita jujur mengkalkulasinya) pasti tidak sedikit. Dari yang (kelihatannya) remeh seperti berkata jorok, ngomongin orang lain, prasangka, bohong, pandangan buruk sampai yang lebih berat seperti ihwal kehalalan rezeki kita, manipulasi, saling menjatuhkan, dan lain-lain.

Menjadi orang yang tidak pernah bersalah tentu mustahil. Yang penting, kita tidak berputus asa dan segera bertobat setiap kali melakukan kesalahan. Rasulullah yang dikenal maksum (bersih diri) saja, menurut sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Said dari Abu Hurairah, saban hari lebih 100 kali meminta pengampunan dari Allah SWT. Beliau mengatakan: Orang yang bertobat dari dosa, ibarat orang yang tidak punya dosa sama sekali (HR Ibnu Majah).

Abu Nawas, penyair istana Khalifah Harun al-Rasyid dari Dinasti Abbasiyah pernah mengeluh bahwa dirinya tidaklah pantas masuk surga, tapi tidak kuat dimasukkan dalam neraka. Menjelang mayatnya dimandikan, di balik dadanya ditemukan bait-bait syair yang ia tulis sebelum wafat: Dosaku bak bilangan pasir, kesalahanku terus bertambah. Ilahi, bagaimana hamba memikulnya?

4 Jul 2009

Perjalanan Umroh

Segala puji bagi Allah swt, yang telah berfirman:
ولله على النّاس حجّ البيت من استطاع إليه سبيلا ومن كفر فإن الله غنيّ عن العالمين.
"Mengerjakan ibadah haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke baitullah, dan barang siapa yang mengingkari sesungguhnya Allah Maha kaya dari alam semesta"

Sholawat dan salam atas Nabi Muhammad saw yang telah bersabda:
االعمرة إلى العمرة كفارة لما بينهما، والحجّ المبرور ليس له جزاء إلا الجنّة
"Pahala umroh dari umroh ke umroh bisa menghapus dosa diantara keduanya, dan tidak ada pahala haji mabrur kecuali syurga"

Itulah dalil yang mengharuskan bagi seorang muslim atau muslimah yang mampu untuk melaksanakan haji dan umroh minimal sekali dalam hidupnya. Aku sengaja menulis perjalanan umroh ini untuk saling berbagi, lalu aku posting kepada pembaca agar kalian yang membaca tulisan ini di rahmati Allah swt dan segera di panggil oleh Allah swt untuk melaksanakan rukun Islam yang ke lima, asalkan kita punya niat yang kuat insyaallah terlaksana. Disinilah fungsi kita saling mengenal, bertegur sapa dan bersilaturrahmi -meski terkadang lewat dunia maya- agar kita saling mendoakan satu dengan yang lainnya untuk berbagi keni`matan yang di telah di gelar Allah swt di jagad raya ini.

Aku melaksanakan umroh selama tiga hari rabu-jum`at bertepatan tanggal 2 – 4 April 2009, libur sekolah dan kuliah di Saudi memang hari kamis dan jum`at jadi rabu sore bisa berangkat ke mekkah, aku berangkat bersama 17 orang mahasiswa Indonesia yang kuliah di king sa`ud university –sa`ud adalah raja pertama yang menyatukan seluruh kabilah-kabilah yang tersebar di semenanjung arab untuk menjadi satu kerajaan yang bernama `arab sa`udi` yang dinisbatkan dari namanya- kemudian juga menjadi nama kampus `king sa`ud university` yang sekarang menjadi kampus urutan nomor wahid dalam peringkat kampus paling top di seluruh Negara-negara Arab di Timur Tengah versi webometric spanyol yang di rilis al-Jazeerah korane wong arab awal tahun kemaren, bukan promosi hanya sekedar pemberitahuan aja. Perjalanan darat dari Riyadh ke Mekkah sekitar 10 jam dengan jarak tempuh kurang lebih 1000 km, mungkin kalau di Indonesia antara solo-jakarta, perjalanannya cepat karena jalan lebar dan lempeng gak ada belok-belok juga gak ada lampu merah. Di sepanjang perjalanan yang terlihat cuman hamparan gurun pasir, sesekali terlihat gunung yang di tumbuhi bebatuan bukan pepohonan, kadang terlihat segerombolan unta dengan fenomena bentuknya yang sangat berbeda dengan binatang lain, bisa bertahan hidup dengan suhu panas yang tinggi, makanan unta-pun berbeda, unta sering makan pasir dari pada rumput, karena dipadang pasir tidak ada rumput yang ada hanya hamparan pasir, namanya saja gurun padang pasir makanya unta sangat kuat, di arab ada sebuah anekdot kalau ingin kuat tahan banting yang sering makan daging unta dan minum susu unta.

Alhamdulillah..kalau melihat pemandangan tersebut aku harus bersyukur hidup di Negriku Indonesia Raya, negriku yang ijo royo-royo subur makmur gemah ripah loh jinawi toto tentrem kertoraharjo, kata bimbo `tongkat saja dilempar jadi tanaman` kalau gak percaya silakan lempar batang ketela pohon, asal gak roboh pasti hidup jadi tanaman dan bisa di makan, Subhanallah…

Tapi kenapa Arab Saudi koq bisa kaya raya? Ternyata dibawah hamparan pasir itu tersimpan sumber minyak yang besar sekali, bahkan sumber minyaknya terbesar di dunia dengan produksi sekitar 8 juta barel per hari, Subhanallah.. bahkan sekarang dibangun beberapa kilang minyak baru untuk tahun 2012 diperkirakan produksinya meningkat mencapai 12 juta barel per hari dengan asumsi cadangan minyak tersebut tidak akan habis 150 tahun ke depan, Allahu Akbar… Di Indonesia yang meliputi blok cepu di Cepu, exson mobil di Papua, arumco di Aceh produksi minyaknya hanya 970 ribu barel per hari, belum mencapai 1 juta barel per hari, ini sekedar perbandingan saja.
Oya..balik lagi ke umroh, setelah sampai di miqot ---miqotnya orang najeed dan Riyadh di qornul manazil atau yang lebih dikenal dengan sailil kabir--- kami semua segera mandi dan memakai pakaian ihrom lalu bertalbiyah dan berdzikir sampai mekkah, di depan ka`bah towaf 7 kali kemudian sa`i atau lari-lari kecil 7 kali antara shoffa dan marwah lalu mencukur rambut atau tahallul, maka selesailah umroh pada hari kamis itu. Malamnya aku lanjutkan dengan umroh sekali lagi, aku berlima pergi ke miqot namanya tan`im dengan naik taxi ke mekkah, sampai didepan masjidil haram taxinya aku bayar lalu dompetku jatuh aku gak tau, malam itu aku kehilangan dompet isinya iqomah, ktm, kartu asrama, SIM A&C dan atm, aku baru tau kalau dompetku hilang setelah aku nyampek di hotel tempatku menginap. Yah aku sadar ini cobaan dari Allah swt yang menguji hambanya dengan berbagai cara, aku harus tawakkal, gak terlalu tak pikir, aku percaya sekali setiap musibah itu pasti ada hikmahnya dan insyaallah akan diganti yang lebih baik, aku teringat orang bijak bilang, " ketika Allah memberimu ni`mat, maka akan terasa olehmu kebaikan-kebaikan-Nya, Dan ketika Allah memberimu musibah, sebenarnya Ia ingin memberimu hikmah". Setalah sholat jum`at aku bersama rombongan pulang ke Riyadh, setelah sampai di kampus aku ngurus lagi untuk mendapatkan kartu-kartu tersebut dan Alhamdulillah bisa diurus dan lancar.

Dalam ihromku ku doakan semua keluarga, saudara-saudaraku, teman-temanku dan siapa saja yang melintas dalam pikiranku waktu itu juga gak luput aku doakan semoga diberi kesehatan lahir batin, tambahan iman, kekuatan untuk melaksanakan haji dan umroh ke baitullah dengan limpahan rizky yang banyak dan halal, dan aku juga berdoa dan berharap bisa bertemu lagi di rumah-Mu Baitullah Ya Allah dengan segala Taufiq, Ma`unah dan Ridlo-Mu. Aminn…

Ya Allah..Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, ni`mat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.

لبيك اللهم لبيك، لبيك لا شريك لك لبيك
إن الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك

23 Jun 2009

Fungsi Bahasa dan Implikasinya

وظائف اللغة وآثارها
إعداد: سيف المصطفى


Fungsi Bahasa dan Implikasinya

Abstrak
Lemahnya penguasaan bahasa asing seperti bahasa Arab sudah lama diyakini oleh Perguruan Tinggi sebagai salah satu kendala mendasar. Kurangnya penguasaan bahasa asing dapat berimplikasi pada terbatasinya untuk mengakses informasi, kesempatan juga terbatasinya akses jaringan individual dan kemasyarakatan. Sebaliknya, penguasaan bahasa asing memperlebar akses informasi, kesempatan dan jaringan tersebut. Pada gilirannya situasi demikian dapat meningkatkan kualitas pendidikan tinggi secara kelembagaan, khususnya pendidikan tinggi Islam. Sedangkan fungsi bahasa untuk meningkatkan kualitas individu baik pembentukan jiwa maupun akal, pembentukan kualitas masyarakat, menyerap kebudayaan, serta merupakan aspek pendidikan.

الكلمات الإشارية: اللغة, وظيفة, آثار

الحمد لله الذي أنزل على عبده الكتاب ولم يجعل له عوجا والصلاة والسلام على سيدنا محمد خير الأنام وعلى آله وصحابته الأعلام ومن تبعهم بإحسان إلي يوم الدين وبعد.
اعلم أن اللغة أداة لا غناء عنها في التفاهم ووسيلة حتمية لإعلان ما يجري في النفس من رغبات, وما تجيش به الخواطر من حاجات. استخدمتها أجناس الحيوان في حياتها ومعاشها فكانت سر بقائها وسعادتها.
وهكذا وجدت اللغة بصورها المختلفة بين أجناس الحيوان يوم أن أوجد الله سبحانه وتعالى الحياة وخلق الحيوان. فكانت إشارة وكانت رمزا وكانت صوتا أو حركة ثم كانت نطقا ولفظا.
ولقد وهب الله سبحانه اللغة العربية أعظم شرف وأجل منزلة -وأية منزلة-فكانت لغة القرآن الكريم فملأت البقاع وعمت الأرجاء فحق لها البقاء والانتشار, والتقدير والإجلال بين جميع اللغات الأخرى.
عرف ابن خلدون أن اللغة ملكة في اللسان, وكذا الخط صناعة ملكتها في اليد, وهو رسوم وأشكال حرفية تدل على الكلمات المسموعة الدالة على ما في النفس, إذ الكتابة من خواص الإنسان التي يميز بها عن الحيوان (المقدمة , ص 1252).
الوظيفة الأساسية للغة هي التعبير عن أفكار ومشاعر وانفعالات الفرد المتكلم إلى المخاطب. واللغة هي وسيلة التفاهم بين لبشر, وهي أداة لا يستغني عنها الفرد في تعامله وحياته فهي الأداة الخاصة بتصريف شؤون المجتمع الإنساني (عبد المجيد, 31:1982).
يرى إبراهيم داحس أن وظائف اللغة وآثارها تنقسم إلى أربعة أقسام وهي في الفرد, وفي المجتمع, وفي مناهل الثقافة, وفي مجالات التربية (الجلاجل, 15:1994), وهي كالتالي:

أولا : الناحية الفردية
ولقد كانت اللغة أساسا في التكوين الفردي في مجالات النفسية والعقلية, وهي كالآتي:
1. المجالات النفسية
إن اللغة أداة معبرة, تستخدم في إعلان ما تقتضيه النفس من حاجات. وما تحس من آلام وآمال, وما يعتريها من ضيق وملل, وحزن وكآبة, وفرح وسرور. ولعل رغبته الملحة في الإفصاح عن كل ما يخالج نفسه من كل أولئك, دفعه في قدرات متدرجة إلى النطق والكلام, حتى بلغ منزلة من الفصاحة والبيان, فكان النطق الإنساني أبلغ نطق, وكلامه أرقى كلام, ولا غرو فقد فضله الله سبحانه وتعالى على غيره من المخلوقات, ووهبه نعمة النطق والبيان قال تعالى في القرآن الكريم :
الرحمن (1) علم القرآن(2) خلق الإنسان(3) علمه البيان(4)
(سورة الرحمن: آية 1-4)

ومن منا يستطيع أن يكتم مشاعره وأحاسيسه, ويخفى آماله أو آلامه ؟ وإن النفس لترغب في أن يشاركها غيرها, ومن حولها في هذه المشاعر, وأن تجد استجابة من هؤلاء جميعا حتى يسرع إليها الارتياح والاطمئنان.
واللغة في هذه الجوانب النفسية تكون أداة دقيقة وبارعة في وصف هذه المشاعر, وتلك الأحاسيس في صورة فنية جميلة, تحمل أسرار البلاغة ودلائل الإعجاب. وهي بهذا ترقق المشاعر وترهف الأحاسيس وتغذي النفس بأروع الصور, وتثير الخيال فيلون العواطف ويرسم مباهج الخير والجمال.
يرى عبد المجيد أن هذه اللغة هي التي يمكن تركيب الصورة أو الفكرة الذهنية فيها مرة أخرى في الذهن أو ذهن الغير بواسطة تأليف الكلمات ووضعها في ترتيب خاص (عبد المجيد, 32:1982).
ومن هنا وجب علينا أن نستغلها في تعليم أطفالنا فنستجيب لما يظهر من العواطف والوجدان, في أية مناسبة من المناسبات. ولتنطلق الألسنة بإعلان ما يعالج في الأنفس من مشاعر وأحاسيس, فتنمو الثروة اللغوية, وتفصح التراكيب الكلامية وتتسع مجالات الدقة في التعبير والتنظيم في التفكير.
2. المجالات العقلية
يتضح لنا مما تقدم أن اللغة وإن كانت أداة التعبير, والفهم والإفهام, فهي كذلك أداة لصقل النفس وتهذيب الوجدان وإذكاء العواطف وإنماء الخيال, وأن استخدامها في كل أولئك, يدفع بالأطفال إلي الانطلاق والإفصاح والإثراء اللغوي.
وإن اللغة في المجالات العقلية ذات وظيفة مرموقة وآثار بالغة, فهي تزود العقل بكثير من الأدوات التعبيرية من الألفاظ والتراكيب, مما يكسبه قدرات على البحث والتنقيب, ويعنيه علي التفصيل والتحليل, والمقارنات والموازنات, وإصدار الأحكام السديدة والآراء الصائبة.
ومما لاشك أن اللغة تتسع مفرداتها لكل معاني الحياة, تجد الطريق أمامها ممهدا في تكوين الحياة العقلية واكتساب العقل قدرات على حل المعضلات وتفنيد المشكلات وتقديم الحلول مصحوبة بالأدلة والبراهين.
ونرى أن اللغة ذات آثار بناءة: في القدرات العقلية, وعناصر التفكير, فهي تحمل للعقل أنماطا من الأساليب, وتنقله من تفكير إلى تفكير, وتعنيه على الفهم العميق والإدراك الواسع وتوليد المعاني والأفكار والالتزام بالدليل والبرهان والإقناع بالحجة والبيان.
يرى ابن عيسى أن الإنسان يتميز عن سائر المخلوقات بالقدرة على التصور والتجريد والتحليل والتركيب, ولذلك فإن من وظائف اللغة هي:
أ‌- أنها وسيلة لإبراز الفكر من حيز الكتمان إلى حيز الظهور
ب‌- أنها عماد التفكير الصامت والتأمل, ولولاها لتعذر على الإنسان أن يستخرج الحقائق عندما يسلط عليها أضواء فكره (ابن عيسى, 78:1971).
ومن هنا ينبغي استخدام اللغة في التكوين العقلي, والاعتماد عليها في التفكير المنطقي, فنأخذ الأطفال بتنسيق الكلام, وتنظيم العبارة حتى تؤدي المعنى المقصود في دقة ومهارة, وأن نتخذ من اللغة مجالا لاكتساب عادات تفكيرية هادفة, فنراعي التسلسل المنطقي والتنظيم العقلي في مجالات التعبير عن كل ما يجري في أذهان الأطفال من تفكير.

ثانيا : الناحية الاجتماعية
إذا كان اللغة آثار واضحة في الفرد, فإنها كذلك ذات آثار واضحة في تكوين المجتمع, ولقد نالت من نفس الفرد جوانبها المختلفة, فزكت وصفت, وارتفعت المشاعر, وسما الوجدان, ونالت من العقل جوانب متعددة, فنما التفكير واستقام وقدر على حل المشكلات واتسعت دائرة المعرف وزادت الخبرات.
رأى سابير (Sapir) أن اللغة هي التي تجعل مجتمعا ما يتصرف ويفكر بالطريقة التي يتصرف ويفكر فيها. وأن ذلك المجتمع لا يستطيع رؤية العالم إلا من خلال لغته, فالبشر واقعون تحت رحمة تلك اللغة المعينة, التي اتخذوها وسيلة للتفاهم في مجتمعهم. حقيقة الأمر أن العالم الحقيقي مبني إلى حد كبير على العادات اللغوية لمجتمع معين (شاهين, 1980:145).
واللغة هي أداة التفاهم والتخاطب, جاءت وليدة الحاجة للتعبير عن المقاصد والرغبات, والإفصاح عن الميول والنزعات. ولم يجد الفرد عنها بديلا, ولا مناص من أن يستخدمها أفراد المجتمع, أداة للتفاهم, ووسيلة لقضاء الحاجات, وتبادل المنافع مما كان له أعظم الأثر في رقي المجتمعات وسعادة الأفراد واتساع دائرة العمران, وحسب اللغة من ذلك توالد الألفاظ والقدرة على إنشاء العبارات والتراكيب, وابتكار الأساليب, وإنماء الخيال, وخلق الصور والتشبيهات.
ولقد كانت اللغة عنصرا أساسيا في التكوين الاجتماعي, في مجالات النفس والعقل والأخلاق والعادات. فنهلت العقول من مناهل اتحدت كئوسها وحملت إليها اللغة معارف وخبرات, جاءت لبنات في بناء عقل إنسان هذا المجتمع, حين تبادلت هذه الخبرات وتلك المعارف مما يرقى بالفكري الإنساني, ويميزه من غيره ويستطيع التغلب على مصاعب الحياة, ويوفر لمجتمعه الذي يعيش بين أفراده الخير والسعادة. وينهض به في مجالات الحياة.
واللغة كذلك عنصر قوي فعال, في إشاعة الحب والتآلف, وربط الأفراد في محيط مجتمعهم برباط الوفاء والإخلاص, والعواطف المتبادلة والرغبة الخالصة قي التعاون المشترك, ووحدة المشاعر والوجدان, وهنا تتقارب الميول والنزعات وتنشأ وحدة في الأفكار والأهداف, والغايات والأخلاق والعادات والقيم والمثل, وينشأ مجتمع معتصم برباط الوحدة في غير تفرق.
ومن الروابط الاجتماعية التي تحققها اللغة, أنها وعاء لحضارات الماضي, تحتفظ بالتراث الحضاري, والأثر التاريخي والمجد الروحي, ولذا فإن المجتمعات تحاول دائما ربط حاضرها بماضيها, حتى تظل قيمها الإنسانية والروحية قائمة على امتداد التاريخ, ترعاها الأجيال الحاضرة واللاحقة.

ثالثا : في مناهل الثقافة
رأى إبراهيم داحس أن اللغة مرآة الحضارات الإنسانية لدى الشعوب وجميع الأمم, وهي كنز عظيم وأمين يدخر التراث الإنساني, وما أنتجته العقول والقرائح من علوم ومعارف وما صدر عن النفس والوجدان من عواطف, وقيم ومثل في مجالات الفنون والآداب (الجلاجل, 20:1994)
تعتبر اللغة ذات وظيفية ثقافية هامة, فهي الوسيلة التي تحمل من جيل إلى آخر الثقافة والعلوم والفن والأدب. وقبل بدء استعمال الكتابة كانت اللغة وسيلة نقل تراث المجتمع العلمي والثقافي من جيل غلى آخر (عبد المجيد, 35:1982)
ولقد كانت هذه المدخرات ركائز تعتمد عليها الأجيال في النهوض بحاضرهم وبناء مستقبلهم, فاستمدوا منها العلم والمعرفة, واغترفوا مما ادخرت كثيرا من خبرات وتجربة, فنمت العقول واتسعت دائرة المعارف وارتقت الحياة العلمية وانتشرت الحضارة وعمت الرفاهية وكثرت المخترعات وازداد العمران.
ووجدت الآداب والفنون حظا موفورا, قد ادخرت اللغة كثيرا منه فيما كان من ذخائر الماضين فاستعانت به واستمدت كثيرا منه, ولقد وجدت فيه ما كان سببا في ازدهارها ورقيها وإذكاء العواطف والوجدان وسمو الخيال.
والأمم إنما تقاس بمدى ما بلغته من حضارات في مجالات العلوم والفنون والآداب وما هي عليه من تقدم في الفكر ورقي في الوجدان ونبل في القيم وسمو في الأخلاق وما تحمله لغتها من حقائق علمية وألوان أدبية ودراسات ثقافية. ومنهجها في البحث والتحليل والموازنة والاستنباط والعمق في التفكير.
وإذا كان هذا هو شأن اللغة في مجالات العلوم والفنون, فإنها تكون الميدان الفسيح الذي يلتقي فيه أطفالنا لينهلوا مما حملت لغتهم من تراث أجدادهم من علوم وفنون وآداب, وسيجدون فيه كثيرا من التجارب والخبرات ويستقون منه المعارف ويكتسبون المهارات فتنضج العقول وترتقي الأفكار وتتهذب النفس ويسمو الوجدان فتنهض الأجيال وتعلو منزلة الأمة وبخاصة حين تعني بالقيم الروحية, وتتخذ من الدراسات اللغوية وآدابها, منهجا تستعين به في إدراك أسرار القرآن الكريم ودلائل إعجازه حتى تجتمع القلوب على مبادئ الدين الحنيف, وعبادة الله وحده فتأتلف القلوب وتتحد الآراء وتعلو راية الإسلام في ظل القرآن وإحياء اللغة وبعث التراث الإسلامي والعناية به.

رابعا : في مجالات التربية
ظلت التربية في الماضي تعني بدراسة اللغة, على أنها هدف خاص مقصود لذاته, ومضى التعليم يحقق هذه الغاية, إحياء اللغة وآدابها وما يتصل بها من علوم أخرى. وكانت النظرة السائدة – قديما- في تعليم اللغة وغيرها, أن يتعلمها الأطفال كما يتعلمها آبائهم من قبل, دون اهتمام بما لها من تأثير في حياة الأطفال وفي نموهم الجسمي والعقلي والوجداني وفي حياتهم المستقبلة.
لذا غلب على تعليم اللغة الاهتمام بالحفظ والتلقين, واجترار ما هو محفوظ في صباح كل يوم, وازدحمت عملية التعليم بالإلقاء والعناية بالمصطلحات القاعدية والحصيلة اللغوية واستظهار الأساليب المختلفة.
ومما لاشك فيه أن هذه الاتجاهات التربوية قد أثقلت كاهل الأطفال وحملتهم كثيرا مما لا يطيقون فأسرع عليهم السأم واعتراهم كثير من الضيق والملل, وكان من أثر ذلك كراهية التعليم وفرار من المدارس.
ولكن الدراسات التربوية الحديثة قد غيرت هذه المفاهيم, وغدا الطفل موضعا المربين, وهدفا مقصودا في مجالات التربية وهذه المواد الدراسية إنما تحقق إعداده إعدادا يتلاءم البيئة والحياة.
واللغة في هذا المجال هي الوسيلة الوحيدة والعنصر الأساسي الذي يمكنه من هذا الإعداد, وهي القديرة على أن تخلق منه مواطنا صالحا, ناضج العقل مهذب النفس يعرق ربه ويخدم وطنه ويعلي شأن دينه, دين الإسلام.
فتعليمه اللغة العربية يجعله قادرا على تفهم القرآن وأحاديث الرسول وإحياء التراث الإسلامي والتزود بزاد من الثقافات الدينية. فضلا عن الإحاطة بذخائر اللغة وآدابها, واستخدمها في مجالات العلوم الكونية والعلاقات الإنسانية والاتصالات الاجتماعية.
هذا وهي وسيلة التأليف والشرح والتدريس, وإنها لتنتظم جميع العلوم والفنون وأداة الفهم والإفهام, فبها يجري النطق كما تكون الكتابة والقراءة قي ميادين الحياة التعليمية والعلمية والأدبية والفنية والاجتماعية والسياسية والاقتصادية. وإنها لتحتوي كل العلوم الكونية والإنسانية وترقى بها.

المراجع:
القرآن الكريم
الجلاجل, إبراهيم داهس,1994. الطرق الخاصة في تدريس اللغة العربية, المملكة العربية السعودية. الوكالة المساعدة للتطوير التربوي.
شاهين, توفيق محمد, 1980. علم اللغة العام, القاهرة: مكتبة وهبة.
عبد المجيد سيد أحمد منصور, 1982. علم اللغة النفسي, المملكة العربية السعودية. جامعة الملك سعود.
ابن خلدون, 1967. مقدمة ابن خلدون. تحقيق على عبد الواحد الوافي, 4 مجلدات, القاهرة. ص 1252.
ابن عيسى, حنفي. 1971. محاضرات في علم النفس اللغوي. الشركة الوطنية للنشر والتوزيع.

اصطلاحات معاصرة: Istilah-istilah Populer
آثار : Implikasi
توعية- توعيات : Indoktrinasi
تصور- تخيل : Imajinasi
وهم- اوهم : Ilusi
مبادءة : Inisiatif
انضباط : Disiplin
انتعاش : Penyegaran
انطباع : Tanggapan
ابتكار, ابتداع : Inovasi
إنجازات : Prestasi

22 Jun 2009

Bersama Setan

Kebersamaan adalah salah satu kunci utama untuk meraih kesuksesan, Islam sangat menganjurkan kebersamaan itu, ada hadits yang menjelaskan bahwa sesama umat Islam ibarat satu jasad jika satu sakit maka semua akan merasakan sakit, ada juga hadits yang menjelaskan bahwa tidak sempurna iman seseorang jika tidak saling mencintai (baca: kebersamaan), masih banyak hadits-hadits yang menjelaskan akan pentingnya sebuah kebersamaan.

Ada sebuah cerita yang menarik tentang sebuah kebersamaan, yang insyaallah kita bisa memetik hikmah besar di balik cerita ini;

Seorang pria bangun pagi2 buta untuk sholat subuh di Masjid .
Dia berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju masjid .
ditengah jalan menuju masjid , pria tersebut jatuh dan pakaiannya kotor.
Dia bangkit, membersihkan bajunya, dan pulang kembali kerumah. Di rumah, dia berganti baju, berwudhu, dan berjalan menuju masjid lagi.

Dalam perjalanan kembali ke masjid , dia jatuh lagi di tempat yang sama.
Dia, sekali lagi, bangkit, membersihkan dirinya dan kembali kerumah.
Dirumah, dia, sekali lagi, berganti baju,
berwudhu dan berjalan menuju masjid .

Di tengah jalan menuju masjid , dia bertemu seorang pria yg memegang lampu.
Dia menanyakan identitas pria tsb, dan pria itu menjawab "Saya melihat anda jatuh dua kali di perjalanan menuju masjid ,
jadi saya bawakan lampu untuk menerangi jalan anda".
Pria pertama mengucapkan terima kasih dan mereka berdua berjalan ke masjid .

Saat sampai di masjid , pria pertama mengajak kepada pria yang
membawa lampu untuk masuk dan sholat subuh bersamanya.
Pria kedua menolak.
Pria pertama mengajak lagi hingga berkali-kali dan,
lagi, jawabannya sama "TIDAK MAU".

Pria pertama bertanya, kenapa kamu menolak untuk masuk masjid dan sholat didalamnya.
Pria kedua menjawab, " Aku adalah SETAN (devil/ evil) "

Pria itu terkejut dengan jawaban pria kedua.
Setan kemudian menjelaskan,
'Saya melihat kamu berjalan ke masjid ,
dan sayalah yang membuat kamu terjatuh. Ketika kamu pulang ke rumah,
membersihkan badan dan kembali ke masjid ,
Allah memaafkan semua dosa-dosamu.

Saya membuatmu jatuh kedua kalinya, dan
bahkan itupun tidak membuatmu merubah pikiran untuk tinggal dirumah saja,
kamu tetap memutuskan kembali untuk pergi ke masjid .
Karena hal itu, Allah memaafkan dosa-dosa seluruh anggota keluargamu.
Saya KHAWATIR jika saya membuat mu jatuh untuk ketiga kalinya,
Jangan-jangan Allah akan memaafkan dosa-dosa seluruh penduduk desamu,
jadi saya harus memastikan bahwa kamu sampai di masjid dengan selamat...!

Jadi, jangan pernah biarkan setan mendapatkan keuntungan dari setiap aksinya.
Jangan melepaskan sebuah niat baik yang hendak kita lakukan karena kita tidak pernah tau pahala atau ganjaran yang akan kita dapatkan dari segala kesulitan yang kita temui dalam usaha kita untuk melaksanakan niat baik tersebut . Setiap kesulitan sekecil apapun pasti akan tersimpan hikmah besar di balik kesulitan itu, jika kita sabar Allah SWT akan memberikan pahala yang besar pula.
Dan….setan saja mau bekerjasama dengan manusia, apalagi kita yang bukan setan (baca: manusia) harus bisa bahkan wajib bekerja sama dengan orang lain, tentu kerjasama yang memberi keuntungan dan kemanfaatan bersama bukan dengan tujuan yang licik dan picik seperti setan diatas. ..Wallahu A`lam

20 Jun 2009

Pendidikan untuk Suami ( 2 )

Buku ini menyebutkan kekeliruan kekeliruan yang biasa dilakukan oleh seorang
suami terhadap istrinya, dalam ringkasan tulisan sebelumnya telah disebutkan 10 kesalahan-kesalahan suami terhadap istri, adapun tulisan ini adalah melengkapi tulisan sebelumnya untuk merinci hal apa saja yang seharusnya tidak patut (baca; tidak boleh) dilakukan suami terhadap istrinya. Dengan maksud sebagai bahan introspeksi agar rumah tangga menjadi lebih harmonis.

Kekeliruan-keliruan berikutnya yang biasa dilakukan oleh seorang
suami terhadap istrinya, yaitu:

11. Hobi mencela dan mengkritik istri

12. Kurang berterima kasih kepada istri
Apa ruginya jika Anda memuji istri Anda karena kecantikannya dan
kerajinannya? Apa ruginya jika Anda berterima kasih padanya atas suguhan
yang ia siapkan untuk tamu Anda? Apa pula ruginya jika Anda menyatakan
terima kasih Anda karena telah mengurus rumah dan anak anakmu, walaupun itu
merupakan tugasnya, walaupun ia melakukannya sebagai kewajibannya? Semua itu
dapat memperkuat kasih sayang antara suami istri.

13. Sering bertengkar
14. Lama meninggalkan istri tanpa alas an
Sayyidina Umar bin Khottob pernah menyuruh pulang seorang sahabat yang ikut perang lebih dari 4 bulan agar menemui istrinya di rumah, karena kekuatan istri untuk berpuasa tidak di gauli ukurannya tidak lebih dari 4 bulan.

15. Terlalu sibuk hingga jarang menemani keluarga
16. Bersikap kasar terhadap istri

17. Malas berhias untuk istri
Sebelum bercinta di anjurkan untuk mandi juga berwudlu untuk saling menjaga kebersihan badan masing-masing, disunnahkan memakai wangi-wangian untuk menambah rasa harmonisnya dalam bercinta.

18. Mengabaikan sunnah sebelum bercinta
Islam menganjurkan melakukan hal-hal yang di sunnahkan sebelum bercinta, missal sholat sunnah dua rakaat, berdo`a sebelum berhubungan badan agar terjaga dari godaan syetan dan agar sperma yang keluar pada waktu itu menjadi anak yang sholeh.

19. Mengabaikan kesantunan dan etika bercinta
Islam sangat memperhatikan sekali etika bercinta, missal harus melakukan forplay secukupnya, tidak boleh dilakukan lewat belakang

20. Mengumbar rahasia ranjang
Rahasia ranjang adalah aib, suami-istri harus menjaga dari aib masing-masing tidak boleh bercerita, mengumbar dan curhat rahasia ranjang kepada orang lain.

21. Buta terhadap kondisi kejiwaan istri
Suami dituntut peka terhadap kondisi psikis sang istri. Dengan memahami
kondisi istri, membantu suami bersikap secara tepat.

Ada juga suami yang tidak tahu problem problem alamiah wanita, baik ketika
mengandung, haidh, nifas, dan lainnya. Ketika mengalaminya, kadang ia
merasakan kesulitan dan kegelisahan. Apalagi ketika mengandung dan mengidam.
Pada saat itu, istri menginginkan banyak hal.

Kadang pula ia tidak menyukai sesuatu, sehingga tidak tahan melihatnya atau
menciumnya. Terkadang ia tidak menyukai rumahnya, suaminya, atau hal hal
lain. Jika suami tidak mengerti hal itu, ia bisa saja beranggapan bahwa
istrinya telah membencinya dan bosan dengannya. Kadang pula, suami lantas
bersikap keras, dengan menceraikan istrinya. Ia tidak tahu sikap istrinya
itu di luar keinginannya.

Karena itu, suami sepatutnya memahami masalah masalah ini agar tidak jatuh
dalam kekeliruan kemudian menyesal. Saat itu, penyesalan tak lagi berguna.
Jika ia tidak paham hal hal seperti ini, semestinya ia bertanya. Sebab, obat
kebodohan adalah bertanya.

22. Menggauli istri ketika haid
23. Menggauli istri lewat dubur
24. Memukul istri tanpa alasan
25. Poligami dengan niat buruk
26. Tidak adil pada para istri
27. Terburu buru memutuskan cerai
28. Enggan menceraikan setelah mustahil berdamai
29. Mencela mantan istri
30. Mengabaikan anak usai bercerai
31. Habis manis sepah dibuang
32. Memandang hijau kebun tetangga.

[PERSONAL VIEW]
------------ ---
Buku ini bagus dibaca agar kita bisa mengetahui bagaimana menjadi suami yang
baik. Tetapi upaya memperbaiki rumah tangga bukan hanya dari sisi suami
saja. Harus dibarengi juga dengan upaya memperbaiki diri istri. Dengan
begitu, niatan untuk membentuk keluarga yang sakinah mawaddah wa rahma atas
dasar aturan aturan Islam bisa dilakukan dari dua arah. Yaitu suami dan
istri sekaligus.

Ketika membaca buku ini, saya terdiam dan berpikir. Untuk kesekian
kalinya -alhamdulillah- saya semakin yakin pentingnya ilmu agama dalam
beramal. Bahkan untuk berumahtangga pun kita harus punya ilmunya agar tidak
banyak kekeliruan kekeliruan yang kita buat. Contoh yang menarik adalah
kekeliruan sebagian suami sebagaimana dijelaskan pada point 10, yaitu
mengejutkan istri setelah lama bepergian. Sebagian dari para suami mungkin
mengira akan membuat 'surprise' (kejutan) dengan tiba tiba hadir dihadapan
istrinya. Maksudnya mungkin baik -menurut perkiraan mereka- yaitu agar
semakin bertambah rasa cinta diantara keduanya. Tetapi ini malah suatu
kekeliruan. Tidak semestinya seorang suami menjumpai istrinya secara tiba
tiba setelah bepergian jauh. Hendaknya memberi kabar dulu tentang
kedatangannya, bisa dengan menelpon atau sms. Dengan itu, seorang istri
punya waktu yang cukup untuk bersiap siap menyambut suaminya dengan baik.
Inilah yang bisa menambah rasa cinta diantara suami istri.

Semoga Anda semakin yakin bahwa menuntut ilmu agama itu penting dan memang
perlu...Wallahu A`lam

Pendidikan untuk Suami

Judul asli : Min Akhtha'i al Azwaj
Penulis : Muhammad bin Ibrahim Al Hamd
Edisi Indonesia : Agar Suami Disayang Istri
Penerjemah : Ahmad Syaikhu
Penerbit : Pustaka At Tazkia - Jakarta
Cetakan : I, Mei 2005
Halaman : xii + 229

Buku ini menyebutkan kekeliruan kekeliruan yang biasa dilakukan oleh seorang
suami. Dengan maksud sebagai bahan introspeksi agar rumah tangga menjadi
lebih harmonis. Meski perlu diingat bahwa tidak ada manusia yang sempurna.
Tetapi alangkah baiknya bila suami tetap terus memperbaiki diri. Demikian
juga dengan seorang istri. Harus terus memperbaiki diri.

Inilah kekeliruan kekeliruan yang disebutkan dalam buku tersebut. Saya
sebutkan dengan meringkas penjelasannya.

1. Mengabaikan orang tua setelah menikah
2. Membiarkan hubungan antara istri dan mertua menjadi renggang
3. curiga terhadap istri
4. Miskin cemburu terhadap istri
Cemburu yang sehat sangat dianjurkan. Cemburu yang didasarkan pada akal
sehat, cinta kasih dan saling percaya.
Cemburu adalah perasaan mulia dari cinta sejati yang mendorong seorang hamba
melindungi istrinya. Juga sebaliknya, mendorong istri untuk menjaga
suaminya.

Cemburu adalah salah satu sifat pria yang mulia. Perasaan itu tidak boleh
pudar dalam diri seorang pria, apa pun situasinya. Bahkan ketika ia tidak
lagi mencintai istrinya. Kecemburuannya tetap kokoh, selama perempuan
tersebut berstatus istrinya, dan karenanya jadi tanggung jawabnya. Perasaan
cemburu membuat kedua belah pihak merasa dicintai. Masing masing lalu
berusaha memperbarui, menumbuhkan, dan memelihara perasaan cinta.

5. Meremehkan istri

6. Menyerahkan komando rumah tangga pada istri
Suami adalah pemimpin. Mencintai bukan berarti mengikuti semua kemauan
istri. Mencintai berarti bersama sama mengayuh sampan rumah tangga, dengan
penuh cinta dan saling mengerti.

7. Merampas harta istri

8. Malas mengajari istri tentang Islam
Ini salah satu kekeliruan yang dilakukan oleh banyak suami. Suami malas
mengajar, mendidik dan memahamkan istrinya dalam urusan agamanya.
Jika istri bodoh dalam urusan agamanya, ia tidak mengetahui hak suaminya,
tidak mampu mendidik anak anaknya dan merawat rumahnya dengan baik. Ia pun
tidak beribadah pada Rabb nya dengan cara yang Dia ridhai.
Syaikh Muhammad Rasyid Ridha mengatakan, "Kewajiban atas suami, sebagai
pemimpin rumah tangga adalah mendidik istri istrinya semaksimal mungkin agar
mereka melaksanakan kewajibannya. "
Rasyid Ridha melanjutkan, "Bagaimana mungkin wanita dapat menunaikan
kewajiban dan hak jika mereka tidak mengetahuinya, baik secara umum maupun
rinci? ... "

Suami hendaknya berupaya mengokohkan dalam hati istrinya rasa cinta pada
Allah, takut dan harapan kepada Nya, merasakan pengawasan Nya, bertawakal
dan senantiasa bertaubat pada Nya. Ia ajarkan hukum hukum bersuci dengan
berbagai ragamnya, jinabat, hadats, haid, nifas dan lainnya.

Selanjutnya yang juga patut diperhatikan, seorang istri sangat terpengaruh
dengan perilaku suaminya. Jika ia melihat suaminya sangat menyukai auratnya
tertutup, iffah (menjaga kesucian diri), berakhlak dan rajin beribadah, sang
istri pun bersegera melakukannya. Ia terdorong oleh semangat memenuhi
perintah Rabb nya dan mencari ridha suaminya. Sebaliknya jika ia melihat
suaminya meninggalkan hukum hukum agama dan adab berkeluarga, ia pun
mengikuti suaminya demi menyenangkan hatinya.

9. Pelit terhadap istri
Salah satu hak istri atas suaminya adalah diberi nafkah secara ma'ruf.
Maksud nafkah disini adalah harta yang diwajibkan atas suami untuk diberikan
pada istrinya, seperti tempat tinggal, makanan, pengasuhan, pakaian, dan
lain lainnya. Dengan begitu, kehormatan istri selamat dari pelecehan,
kesehatan pun terjaga. Semua itu hendaknya dilakukan dalam batas batas
kesanggupan.

Ibnu Qudamah berkata, "Memberikan nafkah pada istri adalah kewajiban,
berdasarkan Al Qur'an, As Sunnah, dan ijma'. Allah berfirman:

"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang
yang disempitkan rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan
Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan
(sekadar) apa yang Allah berikan kepadanya." (Ath Thalaq: 7).

As Sarakhsi berkata, "Suami wajib memberikan nafkah menurut kadar kecukupan
dan dinilai ma'ruf, yakni tidak kikir dan tidak berlebih lebihan."

Memberikan nafkah kepada istri lebih didahulukan daripada memberi nafkah
pada orang lain. Ini dilalaikan oleh banyak orang. Abu Hurairah menuturkan
sabda Rasulullah shallallahu' alaihi wa sallam:

"Satu dinar yang engkau nafkahkan di jalan Allah, satu dinar yang engkau
nafkahkan untuk membebaskan budak, satu dinar yang engkau nafkahkan kepada
orang miskin, dan satu dinar yang kamu nafkahkan pada keluargamu; maka yang
paling besar pahalanya adalah apa yang engkau nafkahkan pada keluargamu."
(HR. Muslim no. 995).

Istri tidak boleh menuntut nafkah melebihi kebutuhannya, atau membebani
suaminya di luar kesanggupannya. Itu berarti menyusahkan dan membebani.
Ketika istri diuji oleh suami yang kikir terhadapnya, lalu ia bersabar dan
mengharapkan pahala, maka ia akan mendapat pahala dari Allah.

10. Mengejutkan istri setelah lama bepergian
Berikan kesempatan kepada istri untuk bersolek setelah Anda bepergian lama.
Niscaya hasrat dan kasih sayang lebih bertahan lama.

Dalilnya adalah hadits riwayat Jabir. "Kami bersama Rasulullah
shallallahu' alaihi wa sallam dalam suatu peperangan. Ketika kami telah tiba
di Madinah, kami pergi untuk menemui istri kami. Rasulullah bersabda,

"Perlahan, jangan masuk pada malam hari -yakni Isya'- hingga ia menyisir
rambut yang kusut, dan agar wanita yang ditinggal bepergian itu bisa
berdandan." (HR. Muslim, No. 715; Abu Daud No. 2776; dan At Tirmidzi no.
1172).

Hikmah dilarangnya perbuatan ini, adalah agar hasrat terhadap istri tetap
kuat. Sebab, suami tidak melihat suatu aib pada istrinya atau sesuatu yang
mengurangi keindahannya. Misalnya, rambut acak acakan, tidak berhias, dan
lainnya. Dengan memberi tahu terlebih dulu, suami dapat melihat istrinya
tetap cantik karena telah berhias. Hatinya pun tetap gembira. Hasratnya pun
tetap terjaga.

Ringkasnya, suami tidak semestinya datang menjumpai istrinya secara tiba
tiba setelah bepergian jauh. Hal ini dalam rangka mengikuti sunnah, ...
Saat ini, berbagai sarana tersedia. Seorang suami bisa berkomunikasi lewat
telepon dan memberitahu istrinya bahwa ia akan datang pada hari dan waktu
tertentu. Setelah mengetahui waktu kedatangan suaminya, istri pun
berkewajiban untuk berdandan dan bersiap siap dengan sempurna untuk
menyambutnya.

19 Jun 2009

Sirih Pinang

Sirih junjung sirih pinang
Sirih kami susun bertingkat
Adat dijunjung pusaka dikenang
Bangsa berbudi hidup muafakat

Sirih junjung sirih pinang
Sirih kuning diberi nama
Adat dijunjung pusaka dikenang
Hidup berbudi muafakat bersama

Sirih kuning sirih dara
Sirih tanya berserta cincin
Hidup beradat aman sejahtera
Budaya lama tetap terjamin

Sirih kuning diberi nama
Sirih tanya berserta cincin
Hidup berunding muafakat bersama
Bangsa mulia budaya dijamin

Orang Jawa turun ke dusun
Singgah sejenak di pinggir kota
Kami bawa sirih tersusun
Sudilah sepiak pembuka kata

ref :http://www.pnm.my/sirihpinang/sp-pantun-1.htm

17 Jun 2009

Mafiaceli jilid 3

Bendera Celi semakin berkibar, renyahnya uang dari survey politik terutama
dengan banyaknya berlangsung Pilkada menggoda Celi. Maka kemudian bersama
kawan-kawannya Celi mendirikan Fuck Indonesia, eh salah, maksudnya Fox
Indonesia pada Februari 2008. Kebetulan adiknya, Choel baru saja
menyelesaikan MBA di Amerika dan kemudian ditunjuk menjadi CEO FUCK, eh
salah lagi, FOX Indonesia. Sebagai konsultan politik mereka terlibat dalam
beberapa pilkada seperti memenangkan Alex Noerdin dalam pilkada Sumsel. Lalu
klien besar, Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir yang ingin FOX melakukan
pencitraan dirinya sebagai tokoh nasional. Lebih kurang 50 Milyar Rupiah
dana dibayarkan Soetrisno Bachir untuk pencitraan diri menuju kursi presiden
RI. Hasilnya, duit itu malah digunakan Celi juga untuk pencitraan dirinya
menuju kursi RI 1 lewat RM'09. Celi benar-benar tergila-gila dengan Barack
Obama. Dengan duit Soetrisno Bachir dia ingin menjadi pemimpin muda. Inilah
kelicikan Mafiaceli, memperlakukan klien dengan tidak professional. Akhirnya
kontrak keduanya putus. Celi benar-benar keterlaluan ngerjain Soetrisno
Bachir.

Kiprah FOX semakin menjadi-jadi. Mereka bisa menggiring opini public lewat
survey politik. Celi dan Choel tidak perlu melakukan sendiri. Mereka punya
Saiful Mudjani yang sangat berhutang budi pada Celi --bukan Saiful Mustofa lho--. Tugas Saiful jelas,
sedapat mungkin menyiapkan survey yang bisa menggiring opini public. Pada
saat saiful balik dari Ohio juga, dia nyaris tidak punya pekerjaan tetap
yang bisa menghasilkan uang. Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra juga tidak menyambut
kembalinya dengan antusias. Celi lah yang menyelamatkan hidup Saiful Mudjani dan
menyediakan tempat tinggal di apartemen Rasuna untuk Saiful Mudjani. Karena hutang
budi, Saiful Mudjani melakukan apapun yang diminta oleh Celi. Tugas Saiful Mudjani jelas,
sedapat mungkin menyiapkan survey yang bisa menggiring opini public. Untuk
survey politik, LSI pimpinan Saiful Mudjani-lah yang melakukan untuk FOX. Hasilnya
dibawa ke FOX untuk diumumkan. Sebelumnya Choel sudah mengamankan wartawan
dengan amplop. Maka wartawan yang biasa menyambangi FOX mengorganisir diri
menjadi PPK alias Pekerja Pers Komersial. Itu sebabnya, FOX begitu mudah
mendominasi berita politik di Indonesia.

Pemilu 2009 merupakan momentum penting bagi FOX Indonesia. Mereka
mendapatkan dana dari asing untuk melakukan quick count di beberapa stasiun
televisi. Agar tidak kentara mendominasi, FOX membagi proyek ini kepada
Cirus dan LSI untuk juga melakukan quick count dengan stasiun televise
berbeda. Ingat, semua dana berasal dari FOX. Semua laporan LSI dan Cirus
selalu dan harus masuk ke FOX Indonesia. Momentum lainnya, FOX mendapatkan
klien besar, Partai Demokrat berikut Capres SBY. Khusus untuk Ibas, putera
SBY yang maju sebagai calon anggota DPR, FOX menerima bayaran 7 Milyar untuk
melakukan semua metode kampanye untuk Ibas. Sedangkan 3 milyar lainnya
diberikan kepada Charta Politika pimpinan Bima Arya. (bayangkan 10 Milyar
untuk Ibas, padahal kekayaan bapaknya Cuma 7 Milyar, bagaimana bisa?).
hasilnya, kali ini Fox Berjaya, Partai Demokrat menang. Fox kemudian
menerima kontrak setidaknya 450 M untuk menangani pencitraan SBY. Disinilah
Mafiaceli kembali terjadi, dengan liciknya Celi menjadikan kampanye presiden
SBY sebagai ajang untuk meng-copy paste kampanye Obama yang gagal dia
lakukan pada saat RM09 kandas di tengah jalan. Sebagaimana kita saksikan,
semua kampanye SBY serba Obama wanna be…..tentu saja bukan SBY tetapi Celi
yang wanna be Obama. Tapi tidak kesampaian.

Mafiaceli masih menggurita. Trio bersaudara menguasai istana. Anto lebih
berkuasa dibandingkan menteri. Celi lebih berkuasa dibandingkan petinggi
partai demokrat. Dan Choel tentu saja menguasai media dengan lembaga-lembaga surveynya dan
wartawan-wartawan PPK. Saat ini mereka tengah sibuk-sibuknya mempermak
cawapres Boediono. Demi ambisi, semua cara dilakukan Celi. Dia bahkan
sempat-sempatnya Shalat jumat dengan mengundang wartawan. Celi Sholat Jumat?
Masa siihh….?

Mafiaceli mendapatkan tempat untuk dipraktekkan secara tepat.